POPULI.ID – Istilah buzzer kerap muncul di media sosial, terutama saat membicarakan isu politik dan pemerintahan.
Bahkan tak jarang muncul peringatan seperti, “hati-hati, buzzer ada di mana-mana,” karena keberadaan mereka dinilai mampu memengaruhi opini publik di dunia maya hingga berdampak ke dunia nyata.
Lalu, apa sebenarnya pengertian buzzer dan bagaimana awal kemunculannya di Indonesia?
Secara etimologis, kata buzzer berasal dari bahasa Inggris buzz, yang berarti berdengung, dengungan, desas-desus, atau rumor.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
buzzer diartikan sebagai “pendengung”.
Makna buzzer bervariasi tergantung konteksnya. Di media sosial, istilah ini merujuk pada individu atau akun yang mampu mengamplifikasi pesan, biasanya dengan menarik perhatian, membangun percakapan, dan menyebarkan informasi tertentu, baik secara organik maupun dengan tujuan tertentu.
Dalam konteks politik, buzzer kerap dikaitkan dengan aktor yang bertugas menggiring opini publik di internet, terutama di media sosial.
Mereka bisa berperan sebagai instrumen pemerintah atau partai politik, yang bertugas menyuarakan, mempromosikan, atau bahkan menyerang tokoh maupun isu secara masif.
Umumnya, buzzer bekerja secara profesional, dibayar untuk menjalankan kampanye tertentu.
Mereka memanfaatkan berbagai platform seperti X (sebelumnya Twitter), TikTok, dan Instagram, untuk menyebarkan narasi sesuai kepentingan pihak tertentu.
Tak jarang, metode yang digunakan cukup ekstrem, seperti membuat kampanye negatif atau menyebarkan propaganda.
Kemunculan buzzer di Indonesia tercatat sejak tahun 2009, saat Twitter mulai populer. Pada masa itu, istilah buzzer masih bernuansa positif, identik sebagai pendukung promosi atau pemasaran produk suatu perusahaan.
Namun, pergeseran makna mulai terjadi pada 2012, tepatnya saat Pilkada DKI Jakarta. Di momen ini, mulai muncul istilah buzzer bayaran dan buzzer sukarela yang bekerja tanpa imbalan.
Sejak saat itu, makna buzzer semakin identik dengan politik dan manipulasi opini publik.
Hingga kini, buzzer masih berseliweran di media sosial dan bahkan menjadi sumber penghasilan bagi sebagian orang. Peran mereka terus berkembang seiring perubahan dinamika digital dan politik di Indonesia.