SLEMAN, POPULI.ID – PSS Sleman menelan pil pahit setelah resmi terdegradasi ke Liga 2. Anak asuhan Pieter Huistra mesti legawa turun kasta seusai gagal gemilang di Liga 1 2024/2025.
Kemenangan atas Madura United dengan skor 3-0 pada laga pamungkas yang berlangsung Sabtu, 24 Mei 2025 lalu tak cukup mempertahankan posisi PSS di Liga 1. Sebabnya, nasib tim berjuluk Super Elang Jawa (Elja) juga ditentukan oleh hasil pertandingan lain.
Tepatnya, setelah Semen Padang menaklukkan Arema FC dengan skor 2-0 di hari yang sama.
PSS harus mengubur harapan setelah bertengger di peringkat ke-16 klasemen Liga 1 dengan torehan 34 poin. Hasil tersebut membuat PSS terdegradasi bersama Barito Putera dan PSIS Semarang.
Kenyataan ini tentu menyanyat hati seluruh skuad Super Elja termasuk pelatih dan supoter. Meski sudah berjuang keras, PSS gagal mempertahankan posisi di kasta tertingi Liga Indonesia.
Di sisi lain, nasib sang pelatih Pieter Huistra turut menjadi sorotan. Apakah bertahan atau hengkang?
Pieter yang direkrut di paruh musim memang memiliki tugas berat untuk mendongkrak PSS yang kesulitan lepas dari tren negatif sejak awal musim. Seusai resmi terdegradasi, Pieter meluapkan kesedihan dan kekecewaannya karena gagal membawa timnya berjaya.
“Ini bukan hanya sekadar jalannya pertandingan, melainkan hari yang sangat menyedihkan bagi PSS Sleman, suporter, pemain, dan pelatih,” ujarnya dikutip dari laman resmi klub.
Menurut sang juru taktik, sejatinya performa Riko Simanjuntak dan kawan-kawan telah menunjukkan kemajuan, namun hal itu tidaklak cukup sehingga cukup menyesakkan ketika terdegradasi.
Ia mengapresiasi dukungan para suporter setia PSS Sleman serta menyerukan Super Elja agar bangkit untuk membangun kekuatan.
Dalam situasi yang masih diliputi kesedihan, pelatih asal Belanda tersebut juga menyampaikan permohonan maaf.
“Sebuah peristiwa kesedihan yang mendalam. Secara pribadi saya memohon maaf kepada siapa saja yang mendukung PSS Sleman,” ungkapnya.
Kendati begitu, dengan segala potensi yang ada, Pieter yakin suatu saat nanti PSS memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia. Potensi itu pula yang membuat mantan pelatih Borneo FC tersebut mantap hijrah ke PSS Sleman.
“Saat ini saya dalam situasi yang berat dalam hati dan pikiran. Saatnya kembali bangkit, mohon maaf saya tidak bisa berbicara banyak untuk hal ini,” kata dia.
Lebih lanjut, Pieter mengisyratkan dirinya masih ingin membersamai PSS meski terdegradasi. Namun belum ada garasi dan tidak yang tahu ke depannya.
Sebagai pengingat, PSS Sleman resmi mendatangkan Pieter Huistra untuk menggantikan Mazola Junior pada 19 Februari 2025. Menilik Transfermarkt, Mantan Dirtek Timnas Indonesia tersebut sedianya diharapkan bisa bertahan hingga 30 Juni 2028 mendatang.
Penulis: Yunita Ajeng Raharjo