SLEMAN, POPULI.ID – Ayam Goreng Kalasan termasuk satu di antara delapan karya budaya Kabupaten Sleman yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Kelezatan ayam goreng khas Sleman ini sudah tidak diragukan.
Hingga kekinian, Ayam Goreng Kalasan menjadi primadona kuliner yang diburu warga dan pelancong yang mampir ke Yogyakarta. Eksistensinya yang tak lekang waktu, membuktikan bahwa hidangan tersebut digandrungi.
Lantas siapa sebenarnya penemu resep Ayam Goreng Kalasan dan bagaimana asal usulnya?
Berbagai referensi menyebutkan bahwa penemu resep Ayam Goreng Kalasan adalah Ibu Ronodikromo atau yang karib disapa Mbok Berek.
Mulanya, Mbok Berek membuka usaha makanan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia lalu membuka rumah makan kecil dengan menu utama ayam goreng di pinggir jalan Candisari, BendaN, Tirtomartani, Kalasan.
Usaha tersebut dibuka sejak 1952 dan sempat mengalami masa kejayaan hingga kebangkrutan. Ayam goreng buatan Mbok Berek, memiliki cita rasa yang khas.
Sang penemu meracik sendiri ayam goreng yang identik dipadukan dengan kremes dan sambal tersebut. Saking terkenalnya, konon Presiden ke-1 RI, Ir. Soekarno pernah mencicipi ayam goreng di Rumah Makan Mbok Berek.
Dalam menjalankan usahanya, Mbok Berek merekrut warga sekitar Candisari. Ketika usaha tersebut gulung tikar, sejumlah warga pun kehilangan pekerjaan.
Mereka lalu membuat ayam goreng dengan cita rasa yang tak jauh dari hindangan yang dibuat sang pelopor, Mbok Berek. Semenjak saat itu, Dusun Bendan dicap sebagai kampung wisata kuliner Ayam Goreng Kalasan.
Apa yang Membedakan Ayam Goreng Kalasan dengan Lainnya?
Ayam Goreng Kalasan dikenal dengan bumbu rempah dan remahan kremes yang khas sehingga menciptakan rasa yang gurih sekaligus renyah. Mengutip laman Pemprov DIY, awalnya hidangan ini hanyalah berupa ayam ungkep biasa yang kemudian berinovasi dengan tambahan kremes.
Para penjual mempertahankan resep turun temurun dalam menyajikan Ayam Goreng Kalasan. Cara memasaknya juga masih tradisional.
Di balik cita rasa yang lezat, Ayam Goreng Kalasan dimasak menggunakan prosesor bukan presto. Setelah dibersihkan, ayam utuh dimasukkan satu per satu ke wajan besar lalu diolesi bumbu yang terdiri dari bawang putih, kemiri, garam dan penyedap rasa.
Kemudian ayam tersebut ditutupi daun pisang dan diungkep selama kurang lebih lima jam agar rasanya lebih meresap. Setelah masak, baru ditiriskan dan digoreng sesuai selera.
Hidangan ini semakin lengkap dengan tambahan kremes yang terbuat dari tepung kanji, tepung terigu, dan telur ayam dan air kaldu rebusan ayam. Ayam goreng kremes yang sudah jadi nikmat disantap dengan sambal dan lalapan.
Penulis: Yunita Ajeng Raharjo