SLEMAN, POPULI.ID – Menyambut masa libur sekolah pertengahan tahun 2025, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman tengah bersiap mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid, memperkirakan jumlah wisatawan yang datang ke Sleman selama periode libur sekolah dapat mencapai angka 300.000 hingga 450.000 orang.
“Kami sudah memproyeksikan bahwa pergerakan wisatawan selama liburan nanti akan cukup tinggi. Kami prediksi bisa menembus 450 ribu kunjungan, dengan rata-rata lama tinggal wisatawan berkisar antara 1,5 sampai 2,25 hari,” ujar Ishadi, Rabu (4/6/2025).
Ia juga menyebut, tingkat okupansi hotel di Sleman selama periode libur sekolah diperkirakan akan meningkat, dengan kisaran 30 hingga 60 persen.
Selain itu, potensi belanja wisatawan diproyeksikan cukup besar, yaitu mencapai Rp750 ribu hingga Rp1,25 juta per kunjungan. Dengan estimasi ini, total peredaran uang dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai Rp337,5 miliar hingga Rp1,26 triliun selama liburan berlangsung.
Kinerja Pariwisata Meningkat
Menurut data sementara Dinas Pariwisata Sleman hingga 31 Mei 2025, jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai 3.510.750 orang, didominasi oleh wisatawan nusantara sebanyak 97,82 persen atau 3.434.215 kunjungan.
Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan positif, yakni 8,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
“Kebanyakan wisatawan datang dari Pulau Jawa. Tercatat sebanyak 85,23 persen kunjungan berasal dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” jelas Ishadi.
Ia juga menambahkan bahwa destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi adalah Candi Prambanan, Kaliurang, dan Ibarbo Park.
Adapun capaian kunjungan wisatawan hingga akhir Mei tersebut sudah memenuhi 41,66 persen dari target tahunan 2025, yaitu 8.427.784 kunjungan.
Dari sisi pendapatan, sektor pariwisata Kabupaten Sleman turut memberi kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sampai 27 Mei 2025, sektor pariwisata telah menyumbang PAD sebesar Rp157,5 miliar, dengan dominasi pendapatan berasal dari pajak hotel dan restoran,” ujarnya.
Siapkan Surat Edaran dan Langkah Antisipatif
Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan wisata yang aman dan tertib selama libur sekolah, Dinas Pariwisata Sleman akan menerbitkan Surat Edaran Kepala Dinas.
Edaran ini akan mengatur pelaksanaan kegiatan wisata agar tetap aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh wisatawan.
“Melalui surat edaran ini, kami ingin mengingatkan seluruh pengelola destinasi wisata, pelaku usaha jasa pariwisata, dan masyarakat, agar bersama-sama menjaga kualitas layanan, keamanan, dan keselamatan wisatawan,” tegas Ishadi.
“Kami ingin memastikan bahwa wisatawan tidak hanya datang, tapi juga pulang dengan pengalaman yang menyenangkan dan aman. Oleh karena itu, semua pihak harus aktif menjaga standar pelayanan dan kondisi lingkungan di destinasi masing-masing,” tutup Ishadi.
Ajakan kepada Masyarakat dan Pelaku Wisata
Ishadi Zayid juga mengajak seluruh masyarakat Sleman, pelaku usaha pariwisata, dan pengelola destinasi untuk menyambut para wisatawan dengan ramah dan sigap.
Ia berharap masa liburan ini bisa menjadi momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata sekaligus promosi potensi lokal Sleman ke kancah nasional.
“Kalau semua pihak terlibat, dari masyarakat hingga pelaku usaha, saya yakin Sleman akan tetap menjadi destinasi yang aman, nyaman, dan berkesan di hati wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi potensi bencana alam, Dinas Pariwisata juga telah menjalin koordinasi erat dengan BPBD, BMKG, hingga BPPTKG.
Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi atau cuaca ekstrem, pihaknya siap mengeluarkan arahan cepat untuk menjamin keselamatan semua pihak.
Selain itu, aspek pengelolaan sampah juga menjadi perhatian. Ishadi menegaskan bahwa peningkatan jumlah wisatawan tidak boleh membuat lingkungan menjadi kotor atau tercemar.
“Kami akan awasi secara ketat pengelolaan sampah di setiap destinasi. Wisata harus ramah lingkungan,” katanya.
Terakhir, Dinas Pariwisata Sleman akan melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pelaku usaha pariwisata selama masa libur sekolah. Tim akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh ketentuan telah dipatuhi.