POPULI.ID – Momen menarik terjadi ketika Presiden Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura. Sang ibunda Dora Sigar Soemitro diabadikan sebagai nama anggrek saat mantan Menteri Pertahanan itu mengunjungi Parliament House of Singapore atau DPR Singapura.
Dalam informasi yang dibagikan Sekretariat Presiden, untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Singapura, Presiden Prabowo Subianto memberikan anggrek Bernama Paraphalante Dora Sigar Soemitro.
Prosesi pemberian nama anggrek tersebut berlangsung khidmat dan penuh makna.
Penamaan itu sekaligus sebagai simbol kedekatan secara personal dan wujud enghargaan diplomatik dalam tradisi Singapura.
“penamaan anggrek tersebut dipilih langsung oleh Presiden Prabowo sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang ibundanya Dora Sigar Soemitro,” menurut keterangan Sekretariat Presiden, Senin (16/6/2025).
Bagi yang belum mengetahui banyak tentang sosok Dora Sigar Soemitro, berikut profilnya
Pemilik nama lengkap Dora Marie Sigar Djojohadikusumo lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 21 September 1921.
Orangtua Dora terutama merupakan keluarga terpandang di Minahasa yang merupakan campuran dari Minahasa dan Jerman.
Ayahnya yakni Philip Frederik Laurens Sigar. Ia merupakan pejabat pemerintah di Manado, Sulawesi Utara. Selain itu ia merupakan anggota Volksraad atau Dewan Rakyat di masa colonial.
Dora dikenal sebagai sosok yang cerdas. Semenjak kecil ia telah dikirim ke Belanda untuk mengeyam Pendidikan di sana. Ia bersekolah i Christelijk Hogere Burger School di Utrecht. Ia lantas melanjutkan studi di bidang keperawatan.
Di luar aktivitas akademis, Dora juga berkecimpung secara aktif dalam kegiatan kemahasiswaan terkhusus menyangkut isu politik. Dari situlah ia di kemudian hari bertemu dengan ayah Prabowo Subianto yakni Sumitro Djojohadikusumo.
Dora dan Sumitro kemudian menikah pada 7 Januari 1947. Ketika memutuskan untuk tinggal di Indonesia bersama sang suami, Dora punya andil besar terhadap perjalanan karier Sumitro.
Sumitro dan Dora dikaruniai 4 anak. Mereka dibesarkan dalam lingkungan nan disiplin dengan Pendidikan yang baik.
Tak hanya itu, Prabowo dan saudara-saudaranya hidup dalam lingkungan yang penuh dengan suasana toleransi agama dan budaya.
Dora Marie Sigar wafat pada 23 Desember 2008. Ia menghembuskan napas terakhir saat dirawat di RS Mount Elizabeth Singapura di usia 87 tahun.