YOGYAKARTA, POPULI.ID – Meski warga Tegal Lempuyangan memohon penundaan penggusuran hingga perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta menegaskan akan tetap menjalankan penertiban setelah masa berlaku Surat Peringatan Ketiga (SP3) berakhir pada Kamis, 19 Juni 2025.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menyatakan bahwa langkah penertiban ini telah melewati proses panjang, termasuk sosialisasi dan mediasi yang menurutnya sudah dijalankan sesuai prosedur.
“Kami sudah melakukan berkali-kali sosialisasi dan mediasi dengan warga. Karena tidak tercapai kesepakatan, maka kami melanjutkan dengan penerbitan SP1 hingga SP3. Setelah SP3 berakhir, penertiban akan dilakukan,” tegas Feni, Selasa (17/6/2025)
Menanggapi permintaan warga untuk diberi waktu sampai Agustusan sebagai bentuk penghormatan terakhir atas tanah yang telah mereka huni puluhan tahun, Feni menyatakan KAI akan mengusulkan hal itu ke manajemen pusat.
Namun, ia menekankan bahwa pengajuan tersebut tidak otomatis menunda penertiban.
“Kami tetap akan mengusulkan ke pimpinan, tapi semua tetap berjalan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Feni memastikan bahwa keputusan terkait hal ini akan diinformasikan kepada warga sebelum tenggat SP3 berakhir.
Terkait tuntutan warga yang meminta kompensasi yang lebih layak, minimal setara harga rumah KPR, Feni menegaskan tidak ada ruang untuk negosiasi ulang.
“Kompensasi tetap seperti yang telah disosialisasikan, tidak ada perubahan. Ini sudah sesuai prosedur,”ujarnya, merujuk pada besaran ongkos bongkar yang selama ini ditawarkan kepada warga.
KAI menegaskan bahwa penertiban ini adalah bagian dari rencana strategis untuk meningkatkan kapasitas dan keselamatan layanan di Stasiun Lempuyangan yang melayani hampir 15.000 penumpang setiap harinya.
“Stasiun ini sudah sangat padat. Kita perlu penataan untuk menampung kebutuhan masyarakat yang terus meningkat,” kata Feni.
Dalam menjawab isu keterlibatan Keraton Yogyakarta, Feni menyebut seluruh langkah KAI sudah terkoordinasi dengan pihak Keraton.
“Setiap pertemuan dengan warga, setiap langkah, kami lakukan atas koordinasi dengan Keraton. Komunikasi kami sangat baik,” tandasnya.
Setelah proses penertiban rampung, KAI berencana membahas tahap lanjutan berupa pengembangan dan beautifikasi area Stasiun Lempuyangan sebagai bagian dari proyek modernisasi kawasan.
Di lapangan, respons warga terbelah. Beberapa telah menerima ongkos bongkar dan mulai mengosongkan tempat tinggalnya.
Namun sebagian lainnya masih bertahan dan berharap ada keajaiban menjelang 17 Agustus, sebuah “kemerdekaan terakhir” sebelum harus angkat kaki dari tanah kelahiran mereka.