YOGYAKARTA, POPULI.ID – PSIM Jogja resmi menggandeng pelatih asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel, untuk memimpin tim menghadapi tantangan di Liga 1 musim 2025/2026.
Kehadiran sosok berpengalaman asal Breda ini jadi sinyal serius Laskar Mataram dalam menatap kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional.
Rekam jejak Van Gastel tak main-main. Semasa aktif bermain, ia sempat mencicipi manisnya gelar Eredivisie bersama Feyenoord serta mencatat lima penampilan bersama timnas Belanda.
Karier kepelatihannya pun tak kalah mengilap. Ia pernah menjadi tangan kanan nama-nama besar seperti Ronald Koeman, Fred Rutten, hingga Giovanni van Bronckhorst di Feyenoord.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengungkapkan bahwa pengalaman mentereng Van Gastel jadi alasan utama pihaknya menunjuk pria 52 tahun itu sebagai nahkoda baru tim.
“Beliau pernah menjadi asisten pelatih di klub top Eredivisie dan punya jam terbang tinggi, termasuk di kompetisi Eropa. Ini aset besar bagi kami,” ujar Razzi.
Pencapaian puncak Van Gastel sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa NAC Breda promosi ke Eredivisie.
Selain itu, ia juga sempat menukangi Guangzhou City di Liga Super China, serta menjabat sebagai asisten pelatih di klub elite Turki, Besiktas.
Selaras dengan Visi Jangka Panjang PSIM
Razzi mengakui bahwa proses negosiasi berjalan cukup panjang, namun akhirnya Van Gastel menerima pinangan PSIM karena sejalan dengan visi dan rencana jangka panjang tim asal Kota Gudeg ini.
“Yang membuat beliau yakin adalah proyek jangka panjang yang kami tawarkan. Beliau melihat masa depan PSIM dan percaya dengan potensi klub ini,” kata Razzi.
Menghadapi musim perdana di Liga 1, PSIM tak mau buru-buru bicara soal papan atas. Stabilitas jadi target utama.
“Kami ingin memastikan bisa bertahan di Liga 1 tanpa harus khawatir tiap pekan soal zona degradasi. Musim ini, prioritasnya adalah membangun fondasi yang kuat,” tambahnya.
Dengan sentuhan Eropa dari pelatih sekelas Jean-Paul Van Gastel, PSIM Jogja kini memiliki modal besar untuk bersaing, dan bukan tidak mungkin memberikan kejutan di panggung tertinggi sepak bola Indonesia.