• Tentang Kami
Sunday, August 17, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Perubahan Iklim Jadi Tantangan Serius, Guru Besar UMY Sarankan Hal Ini

Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Gunawan menyarankan agar Indonesia serius mengembangkan varietas atau klon tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem.

byGalih Priatmojo
June 25, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Guru Besar Ilmu Tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

BANTUL, POPULI.ID – Perubahan iklim yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, kini bukan lagi sekadar isu lingkungan, melainkan telah menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan hidup manusia. Di balik meningkatnya suhu, curah hujan yang tidak menentu, serta musim yang sulit diprediksi, terdapat satu realitas penting yang harus disadari: efek rumah kaca.

Efek rumah kaca yang memicu pemanasan global berdampak langsung pada terganggunya sistem iklim yang menjadi penopang utama sektor pertanian. Guru Besar Ilmu Tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng, menegaskan bahwa pertanian merupakan aktivitas manusia yang sangat bergantung pada kestabilan iklim dalam memproduksi pangan. Ketika pola iklim berubah, maka pola tanam pun ikut terdampak.

BERITA MENARIK LAINNYA

Soroti Pidato Presiden Soal Berangus Korupsi, Dosen UMY Tantang Prabowo Buktikan Konkretnya

Menggema Fenomena Rojali, Pakar UMY: Bukan Indikator Pelemahan Daya Beli Masyarakat

“Proses fisiologis tanaman sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah iklim. Ketika suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya tidak sesuai, maka proses fisiologi tersebut tidak dapat berlangsung optimal,” ujar Gunawan dikutip dari laman UMY, Rabu (25/6/2025).

Ia mencontohkan tanaman jagung yang idealnya ditanam pada musim kering. Jika dipaksakan ditanam di musim basah, secara teknis memang memungkinkan, tetapi hasil panennya akan menurun baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Gunawan menyarankan agar Indonesia serius mengembangkan varietas atau klon tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Hal ini penting agar komoditas pertanian tetap dapat tumbuh dan berproduksi dalam iklim yang tidak menentu.

“Penerapan teknologi pengelolaan air juga menjadi strategi adaptasi penting. Sistem irigasi harus mampu memenuhi kebutuhan air selama musim kemarau, sementara sistem drainase perlu efektif dalam mengalirkan kelebihan air di musim hujan,” tambahnya.

Dalam konteks adaptasi iklim, pemanfaatan informasi cuaca juga menjadi langkah krusial untuk meminimalkan risiko gagal panen. Pengetahuan tentang waktu datangnya musim hujan berkepanjangan atau musim kemarau ekstrem akan membantu petani menyusun strategi tanam yang lebih tepat.

Namun demikian, Gunawan juga menyoroti tantangan implementasi di lapangan, terutama minimnya sosialisasi perubahan pola iklim kepada para petani. Kurangnya informasi ini membuat proses penyesuaian pola tanam dan pemanfaatan teknologi adaptif tidak berjalan maksimal.

“Teknologinya sudah ada. Masalahnya, jaringan irigasi dan drainase berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum, bukan Kementerian Pertanian. Ini menunjukkan perlunya sinergi lintas kementerian. Jangan sampai kebijakan berjalan sendiri-sendiri karena ego sektoral,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gunawan juga menekankan pentingnya meningkatkan nilai tukar petani, yaitu rasio antara pendapatan yang diterima dengan pengeluaran selama proses produksi. Menurutnya, perbaikan nilai tukar petani akan membuat sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda.

“Kalau pertanian memberikan dampak ekonomi yang menjanjikan, anak muda akan melihatnya sebagai peluang, bukan pilihan terakhir karena keterpaksaan,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan penekanan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar yang tak tergantikan. “Kita bisa saja lima tahun tidak ganti motor atau ponsel, tapi seminggu tidak makan? Tidak mungkin. Jika sektor pangan tidak dijaga, maka pendidikan, kesehatan, bahkan kedaulatan negara bisa terancam. Muara dari semuanya adalah ketahanan pangan,” tutupnya.

Tags: Gunawan BudiyantoLingkunganpanganperubahan iklimUMY

Related Posts

Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan di MPR jelang perayaan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Jumat (15/8/2025)

Soroti Pidato Presiden Soal Berangus Korupsi, Dosen UMY Tantang Prabowo Buktikan Konkretnya

August 16, 2025
Ilustrasi kawasan pusat perbelanjaan

Menggema Fenomena Rojali, Pakar UMY: Bukan Indikator Pelemahan Daya Beli Masyarakat

August 9, 2025
Ilustrasi tikus penyebab penyakit leptospirosis

Jumlah Kasus Leptospirosis di DIY Melonjak, Pakar UMY Ungkap Biangnya

August 6, 2025
tampilan aplikasi Sentuh Tanahku yang berfungsi untuk mengakses sertifikat tanah elektronik

Pemerintah Kini Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik, Pakar UMY Beber Keuntungannya

August 5, 2025
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyimak pembacaan vonis terkait kasus Harun Masiku di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (25/7/2025)

Prabowo Beri Amnesti untuk Hasto Kristiyanto, Pakar Hukum Pidana UMY: Saya Prihatin

August 2, 2025
Dorong Kemandirian Ekonomi, Hasto Karyantoro Dukung Budidaya Ayam Joper di Sidoarum Sleman

Dorong Kemandirian Ekonomi, Hasto Karyantoro Dukung Budidaya Ayam Joper di Sidoarum Sleman

July 31, 2025
Next Post
Talkshow Srawung Sleman

DPRD Sleman Suntik Anggaran Rp150 Miliar, Jalan Lebih Mulus dan Terang Jadi Target 5 Tahun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Satu diantara SMA terbaik di Bantul yakni SMA N 1 Bantul

10 SMA Terbaik di Bantul, Rekomendasi bagi Pencari Sekolah

June 4, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.