POPULI.ID – Istilah Zionis jamak disebut pasca agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023. Tak sedikit yang mengkaitkan Zionis dengan Israel.
Muncul berbagai gerakan untuk memerangi Zionis di berbagai belahan dunia, sebagai dukungan membela Palestina yang dijajah Israel secara masif.
Bahkan baru-baru, istilah tersebut disinggung oleh Pimpinan Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, seiring dengan konflik Iran versus Israel.
Keduanya negara sama-sama mengklaim kemenangan usai terjadi gencata senjata. Secara gamblang, Khamenei menyebut Iran telah menekuk rezim Zionis.
“Rezim Zionis nyaris runtuh dan hancur di bawah serangan Republik Islam,” ujar Khamenei dalam pidatong dikutip Al Jazeera.
Lantas apa itu Zionis?
Zionis sering kali dikaitkan dengan Yahudi dan Israel. Ketiga istilah tersebut kerap dihubungkan satu sama lain, namun sejatinya memiliki makna berbeda.
Zionis berasal dari kata Ibrani “Zion” yang merupakan salah satu nama panggilan Gunung Sion di Yerusalem yang tercantum dalam kitab Yesaya.
Jika Yahudi merupakan sebuah aliran agama, maka Zionis ialah sebuah ideologi yang menginginkan kekuasaan khusus Yahudi di wilayah Palestina yang dianggap sebagai tanah leluhur bagi mereka.
Adapun Zionisme merupakan gerakan politik dan nasionalis yang berkeyakinan Yahudi memiliki hak untuk menciptakan negara sendiri di Palestina. Gerakan tersebut merupakan klaim sepihak dari Yahudi.
Kendati begitu tak semua penduduk Israel beragama Yahudi, sehingga tidak semuanya mendukung Zionisme yang melakukan kejahatan secara bertubi-tubi terhadap Palestina.
Sejarah Zionisme
Menilik historisnya, Zionisme mulanya muncul pada akhir abad ke-19. Kala itu, terjadi penindasan terhadap bangsa Yahudi di Eropa Tengah dan Timur.
Zionisme muncul di tengah maraknya antisemitisme di Eropa. Gerakan ini diinisiasi oleh Theodor Herzl pada 1897.
Pemikir Zionis menyerukan orang-orang Yahudi yang terpinggirkan untuk bermigrasi ke Palestina, sebagai solusi agar terhindar dari penindasan.
Pemerintah Israel masih mengadopsi prinsip-prinsip Zionisme terutama dalam penentuan nasib orang Yahudi.
Tak sedikit kebijakan politik Israel terhadap Palestina dianggap sebagai kelanjutan dari agenda Zionis sehingga menimbulkan kontroversi secara global.
Konflik Israel dan Palestina berlangsung secara berabad-abad dengan latar sejarah yang mengakar.