• Tentang Kami
Tuesday, July 1, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Jumlah Petani di DIY Menurun Drastis, Dosen UGM: Pemerintah Perlu Mengubah Mindset

semua wilayah di Indonesia saat ini mengalami penurunan produktivitas pertanian baik dari sisi lahan maupun jumlah petani. 

byGalih Priatmojo
June 30, 2025
in headline, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ilustrasi pertanian.

ilustrasi pertanian. [vecteezy/sutipond somnam]

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

POPULI.ID – Krisis regenerasi petani dan menyusutnya lahan pertanian menjadi tantangan nyata. Pusat Statistik (BPS) mencatat tren penurunan jumlah usaha pertanian perorangan sejak tahun 2013. Dimana pada tahun 2013 petani RI mencapai 31,70 Juta.

Sementara saat ini, jumlah petani di Indonesia mencapai 29,34 juta petani atau turun 7,45 persen. Bahkan di DIY sendiri mengalami penurunan  jumlah petani secara signifikan mencapai 26,26 persen atau sekitar 153 ribu petani yang meninggalkan sektor ini dalam 10 tahun terakhir.

BERITA MENARIK LAINNYA

DIY Raih Skor Tertinggi Nasional dalam Indeks Keamanan Siber

Wabup Sleman Wakili DIY Serahkan Estafet Kirab Bangga Kencana ke Jawa Tengah

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Bayu Dwi Apri Nugroho menuturkan semua wilayah di Indonesia saat ini mengalami penurunan produktivitas pertanian baik dari sisi lahan maupun jumlah petani.

“Kami tahu, bahwa alih fungsi lahan sangat cepat, apalagi di wilayah Jawa. Begitu juga untuk petani, rata-rata usia petani di Indonesia adalah 50 tahun sehingga memang harus dilakukan regenerasi, kalau tidak bagaimana nanti 10-20 tahun yang akan datang,” ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Senin  (30/6/2025).

Selain dampak dari konversi lahan, kata Bayu, penurunan jumlah petani juga disebabkan oleh imej bahwa pertanian adalah profesi yang kurang menarik, konvensional dan tidak produktif untuk bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

“Pemerintah perlu merubah mindset tersebut, salah satunya adalah kami mengenalkan teknologi dan inovasi, bisa dengan teknologi digunakan di pertanian, kemudian juga kita mengenalkan teknologi dan inovasi ini sejak bangku sekolah dasar. Kami berikan pemahaman bahwa pertanian bisa modern dan bisa membuat sejahtera,” ujarnya.

Menurutnya, program petani milenial juga menjadi salah satu upaya menciptakan regenerasi petani, tetapi kalau hanya dilakukan sebatas project atau slogan juga tidak efektif, pengenalan pertanian dan inovasi termasuk teknologi didalamnya harus diberikan sedini mungkin, bahkan kalau bisa dimasukkan dalam kurikulum sehingga ini akan memberikan wawasan atau pandangan bagaimana pertanian.

“Secara jangka pendek, memberikan contoh dengan piloting atau percontohan bahwa teknologi bisa menguntungkan dan membuat sejahtera adalah kunci utama menarik minat anak-anak muda terjun ke dunia pertanian, tentunya juga dimasukkanlah unsur-unsur teknologi dan inovasi,” paparnya.

Tidak hanya sampai di situ, secara jangka panjang, perlu pengenalan terkait pertanian serta teknologi dan inovasinya sedini mungkin, dari TK, SD, SMP bahkan SMA mulai dikenalkan pertanian, cara bertani dengan modern dan sebagainya. “Kita bisa mengenalkan penggunaan drone, sehingga akan memunculkan ketertarikan dari anak-anak muda ke dunia pertanian,” tuturnya.

Bayu berharap peran pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan sistem distribusi pangan dan pertanian yang kuat serta berkelanjutan dengan memperkuat ekosistem integrasi pertanian dari sisi hulu ke hilir, from land to table.

“Artinya diperkuat ekosistem-ekosistem yang mengintegrasikan dari hulu ke hilir, yang menjamin ketersediaan dan juga kestabilan harga yang menguntungkan petani,” tukasnya.

Tags: Bayu Dwi Apri NugrohoDIYpertanian modernpetaniregenerasi

Related Posts

Ilustrasi keamanan siber

DIY Raih Skor Tertinggi Nasional dalam Indeks Keamanan Siber

June 30, 2025
Wabup Sleman Wakili DIY Serahkan Estafet Kirab Bangga Kencana ke Jawa Tengah

Wabup Sleman Wakili DIY Serahkan Estafet Kirab Bangga Kencana ke Jawa Tengah

June 24, 2025
Kepala Bappeda Gunungkidul Arif Aldian memaparkan upaya penanggulangan kemiskinan di Gunungkidul

Pemkab Gunungkidul Siapkan Anggaran Rp217,1 miliar untuk Tekan Kemiskinan

June 20, 2025
Workshop Pendidikan Politik Bagi Kelompok Difabel yang digelar di Ros-In Hotel pada Senin (16/6/2025).

Partisipasi Politik Difabel DIY Anjlok: Kurangnya Akses Informasi Jadi Penghambat Utama

June 18, 2025
Panen raya bawang merah di Klayar, Kedungpoh,Nglipar, Gunung Kidul

Dari Perbukitan Gersang, Petani Klayar Menjadi Jawara Bawang Merah Gunungkidul

June 16, 2025
Ilustrasi buaya yang berkeliaran di aliran Sungai Progo, Bantul

Pemda DIY Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Buaya di Aliran Sungai Progo

June 6, 2025
Next Post
Pengunjung membaca di komplek perpustakaan kota Yogyakarta di Kotabaru.

Mulai 1 Juli 2025, Perpustakaan Kotabaru Buka hingga Malam

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.