YOGYAKARTA, POPULI.ID – Babak baru sepak bola Yogyakarta resmi dimulai. PSIM Jogja menggelar sesi latihan perdananya di Stadion Mandala Krida, Selasa (1/7), menandai awal perjalanan mereka di Liga 1 musim 2025/2026.
Momentum ini tak sekadar menjadi pemanasan fisik, tapi simbol awal era baru bersama pelatih anyar asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel.
Latihan perdana ini menjadi momen penting bagi Van Gastel untuk memimpin skuad Laskar Mataram secara langsung untuk pertama kalinya.
Kehadiran lengkap jajaran pelatih asing menambah bobot sesi latihan yang sekaligus menjadi ajang perkenalan internal tim.
“Mulai dari pelatih kepala sampai staf pelatih semua sudah hadir di Jogja dan akan langsung memimpin latihan,” ungkap Manajer PSIM, Razzi Taruna.
Menurutnya, hampir seluruh pemain lokal telah bergabung.
Sementara itu, beberapa pemain asing masih dalam tahap akhir administrasi sebelum bergabung dengan tim secara penuh.
Razzi menegaskan bahwa sesi latihan perdana ini tak hanya soal teknis.
Tujuan utamanya adalah menumbuhkan chemistry dan komunikasi antara pelatih dan pemain, terutama dalam membentuk visi permainan yang solid.
“Kami ingin sesi ini jadi titik awal untuk membentuk kekompakan tim. Pelatih dan pemain harus punya pemahaman yang sama sejak awal,” jelasnya.
Manajemen berharap atmosfer positif dari latihan perdana ini mampu menjadi suntikan semangat jelang kompetisi yang bakal sangat menantang.
Sementara itu, meski sudah mengamankan 11 pemain baru, PSIM belum selesai membangun kekuatan.
Dua pemain asing tambahan asal Argentina dipastikan segera merapat ke Jogja untuk melengkapi total enam slot pemain asing yang diizinkan.
“Kami sudah finalisasi dua pemain asing lagi dari Argentina. Satu center back, satu gelandang,” ujar Razzi seusai latihan perdana.
Dengan tambahan ini, PSIM akan diperkuat enam pemain asing, termasuk Ze Valente, Deri Corfe, Nermin Hrelja, dan Rahmatsho Rahmatzoda.
Kedatangan dua nama terakhir disebut tinggal menunggu waktu. Namun yang paling ditekankan manajemen, rekrutan ini bukan asal pilih.
“Kami tidak sekadar mengejar nama besar. Kami rekrut pemain yang cocok untuk sistem dan jangka panjang tim,” tegas Razzi.
Dengan latihan yang terstruktur sejak awal, materi pemain yang berimbang, dan strategi transfer yang matang, Laskar Mataram ingin menciptakan kejutan di Liga 1.