BANTUL, POPULI.ID – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Arya Daru Pangayunan, diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Arya akan dimakamkan hari ini, Rabu (9/7/2025), di pemakaman umum Sunten, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pihak keluarga mengenang almarhum sebagai pribadi yang cerdas, rendah hati, dan menyenangkan.
Meta Bagus, kakak ipar Arya, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya saat ditemui di rumah duka.
“Saya sendiri masih bingung menyampaikan kabar ini. Kaget banget. Saya kenal Mas Daru sejak dia kecil, sejak SD malah. Kami bukan cuma keluarga, tapi juga dekat secara pribadi,” ucap Meta lirih saat ditemui di rumah duka, Rabu (9/7/2025).
“Mas Daru itu orangnya selalu positif. Saya nggak pernah punya kenangan buruk tentang beliau,” lanjutnya.
Meta juga mengenang Arya sebagai sosok yang produktif dan berwawasan luas.
“Beliau pernah nulis buku, saya lupa judulnya, tapi ceritanya enak banget. Cara dia menjelaskan pekerjaan diplomat itu dari sudut pandang yang menyenangkan, jadi orang gampang tertarik,” tuturnya.
Meski memiliki pekerjaan yang cukup menyita waktu, Arya disebut masih rutin pulang ke Yogyakarta.
“Kalau bilang sering, ya relatif. Tapi bisa seminggu sekali atau dua kali. Tergantung pekerjaannya. Pokoknya seringlah kalau lagi ada waktu,” jelas Meta.
Menurut Meta, jenazah Arya dibawa langsung oleh sang istri dan anak-anaknya dari Jakarta, didampingi beberapa anggota keluarga.
“Kurang lebih satu jam lalu rombongan sudah sampai Cikampek. Sekarang sedang menuju Jogja. Insyaallah sekitar pukul dua atau setengah tiga sudah sampai rumah duka,” katanya.
Setibanya di rumah duka, jenazah akan langsung disalatkan dan didoakan bersama oleh keluarga dan para pelayat.
“Setelah itu baru kita berangkat ke pemakaman Sunten. Jaraknya sekitar tiga kilometer dari sini, arah selatan,” ujar Meta.
Pemakaman Sunten yang berlokasi di Sorowajan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum.
Pantauan di lapangan, rumah duka yang berlokasi di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Kabupaten Bantul, mulai didatangi pelayat.
Puluhan karangan bunga terpajang di halaman depan rumah, datang dari berbagai instansi dan rekan almarhum. Beberapa kerabat tampak terdiam menahan tangis, sementara yang lain saling berpelukan menguatkan.
Sebelumnya, Arya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) pagi.
Ketika ditemukan, kepala Arya dalam kondisi tertutup lakban. Jenazah kemudian dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi.
Dari hasil pemeriksaan luar, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Namun, hingga kini penyebab pasti kematian Arya masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Sebelumnya seorang diplomat muda di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI yang belakangan diketahui bernama Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di dalam kamar kos dengan kondisi kepala terbalut lakban.
Jenazah Arya Daru ditemukan pertama kali oleh warga yang kemudian melapor ke polisi pada 08.30 WIB.
Ketika ditemukan Arya Daru dalam posisi terbaring di kasur dengan kepala terbalut lakban dan tubuhnya terbalut selimut.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian Arya Daru.
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi menyebut sebelum ditemukan tewas, korban tidur dalam posisi kamar terkunci.
Di lokasi tak ditemukan kerusakan pintu maupun jendela serta tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban berdasar hasil visum luar awal.
Rezha juga memastikan tak ada barang-barang milik korban yang hilang.
“Belum bisa dipastikan apakah ini korban pembunuhan atau tidak,” terangnya.
Arya Daru diketahui merupakan diplomat fungsional muda di Kemenlu yang menangani isu perlindungan WNI di luar negeri.