SLEMAN, POPULI.ID – Penanganan medis bagi ratusan siswa di Kapanewon Mlati yang mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak ditanggung Pemerintah Kabupaten Sleman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Susmiarto, mengimbau agar siswa terdampak memanfaatkan BPJS Kesehatan milik orang tua.
“Selama dia bisa pakai BPJS ya pakai BPJS. Kalau tidak punya, pakai JPS (Jaring Pengaman Sosial),” kata Susmiarto, Kamis (14/8/2025).
Ia menegaskan, insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi penyelenggara MBG.
Ke depan, dapur atau pihak katering yang menyediakan makanan harus bertanggung jawab penuh atas keamanan dan kualitas hidangan.
“Kalau katering yang menyediakan, ya tanggung jawab katering,” tegasnya.
Siang ini, Pemkab Sleman akan menggelar rapat evaluasi internal bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengumpulkan informasi dan menentukan langkah lanjutan.
Susmiarto menyebut, peran Dinas Kesehatan adalah memastikan kebersihan dan kehigienisan dapur, sedangkan Dinas Pertanian berwenang memeriksa bahan pangan asal hewan.
Ia juga mengingatkan agar informasi keliru terkait MBG tidak berkembang menjadi rumor liar.
“Program baik perlu kita dukung, tapi harus aman, biar orangtua juga percaya,” ujarnya.
Sementara itu, SMP Muhammadiyah 3 Mlati menggelar pertemuan dengan wali murid yang anaknya terdampak.
Pertemuan ini dihadiri Dinas Kesehatan Sleman, Dinas Pendidikan Sleman, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah, dan pihak SPPG Tlogoadi untuk memberikan penjelasan langsung.
Kabid SMP Disdik Sleman, Dwi Warni Yuliastuti, mengatakan pihaknya menerima sejumlah keluhan, terutama terkait menu rawon yang disajikan.
“Mereka usul, rawon itu bukan menu anak. Ada juga yang menanyakan kematangan makanan yang disajikan,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagian besar masukan datang dari bapak-bapak wali murid.
Dinkes Sleman masih melakukan uji sampel makanan dan air yang digunakan siswa untuk cuci tangan.
Hasil pemeriksaan laboratorium dijadwalkan keluar pada Kamis sore (14/8/2025).
Hingga Rabu (13/8) malam, tercatat 212 siswa mengalami keracunan.
Dari jumlah itu, 113 siswa mendapat perawatan di puskesmas, 19 dirawat inap di RSUD Sleman, tiga siswa dirujuk ke RSA UGM, dan sisanya mengalami gejala ringan.
(populi.id/Hadid Pangestu)