BANTUL, POPULI.ID – Impian memiliki rumah sendiri kini berubah menjadi kecemasan bagi Teddy Agus Hariawan. Rumah yang ia bangun dengan susah payah di pinggir Sungai Gajahwong, Sorowajan Baru, Banguntapan, Bantul, DIY kini menggantung di atas tebing setelah talud ambrol diterjang banjir besar pada Selasa (19/8/2025).
“Harapannya ada penanganan tanggul yang benar-benar kuat dari PU, biar rumah ini nggak ikut ambrol,” kata Teddy, Kamis (21/8/2025).
Kini, Teddy bersama keluarga harus mengontrak rumah di kawasan Jalan Parangtritis. Sementara, rumah pertamanya yang penuh kenangan ditinggalkan dalam kondisi rawan longsor.
“Beberapa barang berharga masih di dalam rumah, tapi untuk ambil ke lantai dua belum memungkinkan,” ujarnya.
Ia bahkan harus dibantu pemadam kebakaran untuk menyelamatkan sebagian perabot seperti kulkas, kompor, TV, dan kasur.
Teddy menyebut, pihak kelurahan sudah mengajukan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Namun, hingga kini ia masih menunggu tindakan nyata.
“Harapannya bisa segera ada bantuan penanganan,” katanya.
Yang membuatnya semakin khawatir, di sisi utara sungai terdapat proyek penanggulan air di wilayah Kota Yogyakarta.
Proyek ini disebut Teddy justru membuat tekanan air ke sisi selatan (wilayah Bantul) semakin deras.
“Saya kebetulan masuknya Bantul, jadi dampaknya ke sini,” ungkapnya.
Rumah tersebut sejatinya akan dijual untuk modal membangun hunian baru di lahan yang sudah ia beli. Namun, rencana itu kandas.
“Dengan kondisi sekarang, jelas nggak mungkin saya jual,” ucap Teddy.
Ia mengaku rumah ini punya nilai emosional yang besar baginya.
“Itu rumah pertama saya. Saya beli dari hasil ngumpulin duit sedikit demi sedikit setelah lulus kuliah dan mulai kerja. Kalau begini caranya, saya harus mulai lagi dari nol,” ujarnya lirih.
Teddy berharap rumahnya masih bisa diselamatkan. Bukan hanya soal harta, tapi juga untuk menata ulang hidup dan membangun usaha di lokasi baru.
“Kalau bisa diselamatkan, saya ingin bangun rumah yang lebih maju (tidak terlalu mepet sungai) dan cukup satu lantai saja,” pungkasnya.
(populi.id/Hadid Pangestu)