SLEMAN, POPULI.ID– Sebuah insiden heboh terjadi di Sleman setelah sejumlah driver ojek online (ojol) menggeruduk sebuah kantor di kawasan Sidomoyo, Godean, Kamis (21/8/2025) malam.
Mereka menuntut klarifikasi atas dugaan pengajuan pengembalian dana (refund) fiktif yang dilakukan oleh seorang pelanggan layanan pesan-antar makanan.
Keributan ini menjadi sorotan warganet setelah foto dan video penggerebekan beredar luas di media sosial, salah satunya melalui akun X @merapi\_uncover.
Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, menjelaskan bahwa pelanggan berinisial SUNC diduga telah mengajukan refund sebanyak empat kali atas pesanan makanan yang sebenarnya sudah diterima.
“Malam tadi pukul 23.00 WIB, sejumlah driver dari berbagai wilayah mendatangi kantor Owlies.id untuk mengklarifikasi pesanan dari pelanggan berinisial SUNC,” kata Salamun, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, SUNC berulang kali mengklaim pesanan tidak sesuai dan mengajukan pengembalian dana. Padahal, pihak restoran memastikan semua pesanan telah dikirim sesuai aplikasi.
“Hal ini memicu kemarahan dari pihak resto dan ShopeeFood karena mereka merasa dirugikan, sehingga akhirnya mendatangi kantor pelanggan tersebut,” jelasnya.
Dalam proses klarifikasi, diketahui bahwa pemesanan dilakukan oleh pacar SUNC. Meski demikian, SUNC tetap dimintai keterangan lebih lanjut dan langsung dibawa ke Polresta Sleman.
“SUNC kami bawa ke Polresta Sleman untuk klarifikasi terkait pengajuan refund empat kali tersebut, yang memicu kemarahan pihak driver dan resto,” kata Salamun.
Ketua Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FYOB), Rie Ramawati, mengungkap modus penyalahgunaan fitur refund oleh oknum pelanggan.
“Fitur refund ini sebenarnya untuk melindungi konsumen jika pesanan tidak sesuai atau tidak sampai. Tapi ada yang menyalahgunakan fitur ini untuk bisa makan gratis. Uangnya dikembalikan ke saldo mereka,” jelasnya.
Dalam kasus ini, pihak restoran menjadi pihak yang paling dirugikan. Nilai transaksi yang dibatalkan mencapai Rp64 ribu per pesanan.
“Driver memang tidak terkena potongan langsung, tapi mereka ikut bereaksi karena resto menghubungi untuk memastikan status pengantaran. Karena merasa ikut dirugikan, mereka akhirnya memutuskan mendatangi lokasi pelanggan untuk klarifikasi,” ujarnya.
(populi.id/Gregorius Bramantyo)