SLEMAN, POPULI.ID – Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman mencatat jumlah kejadian kebakaran terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2020 tercatat 99 kejadian kebakaran, lalu naik menjadi 107 kasus pada 2021 dan 146 kasus pada 2022. Lonjakan signifikan terjadi pada 2023 dengan 385 kasus, meskipun kemudian turun menjadi 235 kasus pada 2024.
Bidang Damkar Sleman juga mencatat, meskipun jumlah kejadian kebakaran sepanjang semester pertama 2025 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai kerugian yang ditimbulkan justru meningkat drastis.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyatakan bahwa upaya penguatan sarana dan prasarana pemadam kebakaran terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah dengan pengadaan mobil pemadam baru dan rencana pembukaan pos damkar baru di wilayah Prambanan.
“Kebakaran sebenarnya tidak terlalu banyak, tapi tentu perkara sarana prasarana dinas kebakaran terus kami perbaiki. Anggaran untuk beli mobil kebakarannya juga kami siapkan. Kami juga akan buka pos damkar di Prambanan untuk memperkuat di wilayah timur,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025).
Terkait keluhan bahwa sejumlah unit armada damkar dinilai sudah tidak layak pakai, Harda memberikan tanggapan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari dinas terkait.
“Unit nggak layak? Dinas belum ngomong ke saya kok. Nggak layak gimana? Ya itu masih operasional semua. Kalau memang sudah tua ya nanti kami perbaiki. Tapi menurut saya masih bisa digunakan,” ucapnya.
“Penanggulangan sebenarnya bisa dilakukan dengan baik, hanya saja kendalanya ada di site plan bangunan. Ada yang tidak memperhitungkan akses masuk mobil damkar, jadi kami tidak bisa masuk ke lokasi. Ini yang menjadi kendala kami,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Sleman juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petugas damkar. Harda memastikan insentif dan tunjangan bagi pegawai negeri, termasuk personel damkar, akan ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Kalau pegawai negeri kan ada tunjangan perbaikan pendapatan. Ya saya berusaha tambahi terus tiap tahun, sesuai dengan tambahan PAD kami. Saya selaku bupati akan nambahi,” tegasnya.
Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto, mengungkapkan sepanjang Januari hingga 12 Agustus 2025 tercatat sebanyak 119 kejadian kebakaran di Sleman. Rinciannya, 24 persen terjadi di rumah tinggal, 20 persen di tempat usaha, dan 15 persen akibat instalasi listrik.
Sementara itu, pada semester pertama 2025 terdapat 92 kejadian, atau rata-rata terjadi setiap dua hari sekali. Angka ini menurun dibandingkan semester pertama 2024 yang mencapai sekitar 140 kejadian kebakaran.
“Total kejadian kebakaran sepanjang tahun 2024 tercatat 285 kejadian,” jelas Nawa.