SLEMAN, POPULI.ID– Duka menyelimuti keluarga Rheza Sendy Pratama, mahasiswa semester enam di perguruan tinggi Yogyakarta.
Rheza meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025) usai mengikuti aksi demonstrasi di Mapolda DIY pada pagi harinya.
Jenazah Rheza dimakamkan pada sore hari setelah menjalani autopsi oleh kepolisian.
Ayah korban, Yoyon Suryono, mengaku sempat melihat kondisi anaknya di RSUP Sardjito dan menemukan banyak luka yang dianggap janggal.
“Banyak luka memar, ada pendarahan, injakan, sampai bekas sayatan. Bahkan terlihat ada bekas injakan sepatu PDL di tubuhnya,” ungkap Yoyon.
Ia menuturkan, pihak keluarga sempat menunggu cukup lama karena polisi meminta jenazah diautopsi.
“Jam 1 siang sebenarnya sudah mau dibawa pulang, tapi ada kendala dari kepolisian. Autopsi baru selesai jam 3 sore,” jelasnya.
Meski merasa ada kejanggalan dalam kematian putranya, Yoyon berusaha tabah.
“Kami ikhlas, tapi kami juga berharap keadilan,” katanya.
Rheza meninggal setelah mengikuti aksi yang berujung ricuh di Mapolda DIY.
Hingga kini, pihak keluarga menanti hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
(populi.id/Hadid Pangestu)