YOGYAKARTA, POPULI.ID – Kapolda DIY Brigjen Pol Anggoro Sukartono bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Selasa (2/9/2025).
Pertemuan tersebut membahas situasi keamanan Yogyakarta pasca-kerusuhan di depan Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025).
Di antaranya, terkait meninggalnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, yang sebelumnya ikut dalam aksi demonstrasi.
“Sama seperti yang disampaikan Ngarsa Dalem, kasus kematian mahasiswa Amikom masih dalam pendalaman oleh Mabes Polri. Proses penyelidikan terus dilakukan,” ujar Anggoro.
Kapolda juga menjelaskan perkembangan penanganan kerusuhan. Sebanyak 60 remaja diamankan pada 30-31 Agustus 2025.
Dari jumlah tersebut, 59 orang telah dipulangkan ke orang tua, sementara satu lainnya ditempatkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta.
Menurutnya, mayoritas yang diamankan merupakan pendukung klub sepak bola.
“Dari pengakuan mereka, sebelumnya habis merayakan ulang tahun dan menonton sepak bola. Mereka kemudian ikut menonton aksi di Mapolda DIY,” jelasnya.
Anggoro menambahkan, satu di antara yang diamankan kedapatan membawa bom molotov.
Ia juga mengungkapkan, kepolisian tidak mendapat informasi awal soal kedatangan massa aksi yang berujung ricuh.
“Pada saat kejadian, kita tidak tahu identitas mereka. Massa datang tiba-tiba, mulai malam hingga pagi. Kami melakukan pembubaran karena sudah mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, dan semua langkah sesuai SOP,” tegasnya.
Terkait luka-luka pada tubuh korban, Kapolda menegaskan penyelidikan masih berjalan.
“Semua data, baik dari pemberitaan, keterangan orang tua, maupun saksi-saksi, masih kita analisa,” ujarnya.
(populi.id/Hadid Pangestu)