SLEMAN, POPULI.ID – BEM KM UNY menyampaikan telah berkomunikasi dengan pimpinan kampus terkait penangkapan Perdana Arie Veriasa, mahasiswa UNY yang ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam kerusuhan hingga perusakan markas Polda DIY saat aksi demonstrasi akhir Agustus lalu.
“Sudah koordinasi, Sabtu kami sudah komunikasi dengan bapak rektor secara langsung dan direktur kemahasiswaaan, Prof Guntur,” kata Ketua BEM UNY Rajesh Singh di Student Center UNY, Selasa (30/9/2025).
Disebutnya, pihak kampus belum mendapatkan laporan resmi penahanan mahasiswanya tersebut.
Rajesh menyampaikan bahwa hal itu menjadi penghalang pihak kampus untuk melakukan pengawalan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya sebelumnya telah berupaya melihat barang bukti sebagai dasar penangkapan Perdana Arie.
“Kami sudah mencoba mengakses, tapi butuh perizinan, dari keluarga belum melihat barang buktinya saya mewakili BEM KM UNY belum bisa mengomentari terkait barang bukti,” katanya.
Arie disebutnya merupakan bagian dari BEM KM UNY sebagai Staff Bidang Sosial dan Politik. Secara personal, ia mengenal Arie memiliki kepedulian besar terhadap kondisi bangsa dan cukup aktif dalam dunia pergerakan.
“Jejaknya dalam beberapa kami aksi seringkali ada di situ, memang Mas Arie tidak mencari panggung, tapi mengawal sampai tuntutan yang dari kami terealisasikan pergerakan,” katanya.
Sebelumnya, Polda DIY membenarkan penangkapan Perdana Arie pada tanggal 24 September lalu akibat melakukan pengrusakan dan pembakaran fasilitas di Mapolda DIY.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menyampaikan Perdana Arie Veriasa ditangkap di kediamannya di Kalasan, Sleman.
“Penyidik telah mengamankan sejumlah barang bukti salah satunya video rekaman yang menjadi bukti digital dalam mengungkap peran tersangka,” ujar Ihsan.
Perdana Arie disebutnya telah disangka melanggar Pasal 170 KUHP terkait Kekerasan terhadap orang atau barang, Pasal 187 KUHP terkait pembakaran, dan atau Pasal 406 KUHP terkait Perusakan, dengan ancaman hukuman pidana diatas 5 tahun.
“Kami telah melakukan penahanan dan sedang mendalami keterlibatan pelaku rusuh lainya,” kata Ihsan.
(populi.id/Hadid Pangestu)