KULON PROGO, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menggelar Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) serentak 2025 di 81 sekolah menengah pertama dan atas (SMP/SMA) sebagai upaya memberikan demokrasi sejak dini bagi pelajar.
“Demokrasi harus ditumbuhkan sejak dini. Kegiatan demokrasi ini akan menumbuhkan jiwa berlaku jujur, dan adil dalam menentukan pemilihan di segala bidang,” kata Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko saat membuka kegiatan Pemilos 2025 secara daring, Selasa (14/10/2025.
Melalui Pemilos 2025 tersebut, diharap dapat memunculkan tokoh-tokoh, baik tokoh daerah dan nasional. Jangan hanya menjadi bupati dan wakil bupati, tapi bisa menjadi wakil menteri atau menteri, syukur-syukur dari Kulon Progo ada yang menjadi presiden.
“Demokrasi di Indonesia sangat dibutuhkan karena dengan demokrasi, kita akan memilih calon-calon pemimpin yang hebat dan berintegritas,” katanya.
Wabup Ambar mengatakan, Indonesia membutuhkan orang hebat, berani dan jujur, yang hal itu bisa terjadi apabila demokrasi berjalan baik. Karena itu para pelajar SMP dan SMA agar menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin di sekolahnya dengan baik dan benar.
“Lakukanlah sesuatu dengan jujur dan adil, karena pemilos hari ini dilakukan secara terbuka, tidak ada bedanya dengan pemilu pemilihan legislatif, dan pilkada. Saya pesan pergunakan hak pilih dengan baik, dan benar karena pemilihan ini menentukan kemajuan masa depan sekolah,” katanya.
Pihaknya memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pemilos secara serentak di semua sekolah Kulon Progo ini, karena juga bisa menjadi ajang pembelajaran demokrasi.
“Peningkatan demokrasi di Kulon Progo telah dicanangkan sejak ini. Lima tahun ke depan, adik-adik menjadi pemilih yang hebat, dan berintegritas. Saya berpesan pemilos ini sebagai ajang pembelajaran demokrasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana mengatakan, pelaksanaan pemilos serentak berbasis digital ini merupakan langkah konkret untuk memperkenalkan demokrasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi di kalangan pelajar.
“Kami hadirkan proses pembelajaran demokrasi yang lebih menarik, modern, dan edukatif bagi pelajar. Melalui e-Pemilos, siswa tidak hanya belajar memilih, tetapi juga memahami pentingnya integritas, partisipasi, dan keterbukaan dalam setiap proses pemilihan,” katanya.
Menurut dia, penggunaan aplikasi e-Pemilos dalam kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi pelajar dalam memahami tata cara pemilihan yang jujur dan transparan.
“Dengan e-Pemilos, proses pemungutan suara menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan dapat diakses dengan mudah. Sistem ini juga memperkenalkan bagaimana teknologi dapat diterapkan dalam praktik demokrasi, sebagaimana pengembangan digitalisasi kepemiluan di Indonesia,” katanya.