YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta terus menggenjot pengerjaan revitalisasi Saluran Air Hujan (SAH) di Jalan Prof. Dr. Soepomo. Proyek ini menjadi bagian dari upaya pemkot dalam meminimalkan risiko banjir yang kerap melanda kawasan Warungboto dan Pandeyan saat musim penghujan.
Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti, mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan langkah strategis untuk mengatasi genangan air yang hampir setiap tahun muncul di wilayah tersebut. Pembangunan drainase di Soepomo ini dilaksanakan untuk mengurangi dampak banjir di kawasan Kelurahan Warungboto dan Pandeyan.
“Kawasan itu setiap tahun selalu terjadi banjir dan sudah beberapa tahun ini belum bisa kami tangani. Tapi tahun ini Dinas PU sudah bisa menangani,” ujar Umi, Kamis (23/10/2025).
Revitalisasi dilakukan dengan pembangunan saluran drainase baru menggunakan box culvert sepanjang 800 meter yang membentang dari simpang empat Babaran hingga SDN Glagah. Proyek ini juga mencakup pengaspalan Jalan Prof. Dr. Soepomo sepanjang sekitar 1.400 meter. Mulai dari selatan Jalan Veteran hingga ke Jalan Kusumanegara.
Umi menjelaskan penggunaan sistem box culvert dilakukan karena dinilai mampu mempercepat proses pekerjaan sekaligus meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitar lokasi proyek.
“Dengan menggunakan box culvert, pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat. Setelah dipasang dan ditutup, jalan bisa segera digunakan kembali. Kami sudah menggunakan metode yang paling cepat untuk pembangunan drainase,” jelasnya.
Selama proses pembangunan berlangsung, DPUPKP menutup sementara sebagian ruas jalan untuk menjaga keamanan pengguna jalan.
Umi menyebut pembangunan SAH di Jalan Prof. Dr. Soepomo ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025. Meski begitu, pihaknya terus berupaya dapat menyelesaikan pemasangan box culvert pada bulan November. Sehingga masyarakat dapat kembali melintasi ruas tersebut meskipun pekerjaan belum selesai seluruhnya.
“Setelah pemasangan box selesai, nanti bisa segera dilewati. Meski belum selesai 100 persen, tapi sudah bisa digunakan masyarakat. Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu bahkan selesai lebih awal,” katanya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPUPKP Kota Yogyakarta, Rahmawan Kurniadi, mengungkapkan dari total panjang saluran 800 meter yang direncanakan, saat ini telah terpasang sekitar 230 meter atau sekitar 20 persen dari keseluruhan pekerjaan. Masih kurang sekitar 500 meter lagi yang harus diselesaikan.
“Pekerjaan saat ini sudah sampai depan Kantor AD dari arah selatan, sementara sekitar 50 meter di bagian selatan masih belum dicor sehingga belum bisa dilewati secara penuh, tapi kendaraan roda dua masih bisa melintas,” ungkapnya.
Setelah proses pemasangan box culvert rampung, tahap selanjutnya adalah pengaspalan jalan. Kemudian setelah semua bagian selesai dicor, DPUPKP baru melakukan pengaspalan. “Biasanya tahap ini bisa diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga hari,” ucap Kurniadi.
Ia mengatakan pengerjaan hanya dilakukan hingga depan SDN Glagah karena di bagian utara sekolah tersebut sudah terdapat saluran drainase dan irigasi. Sehingga nantinya cukup dibuat saluran penghubung ke jaringan drainase yang sudah ada.
Kurniadi menyebut proyek ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp 5,5 miliar. Namun setelah proses lelang, nilai kontrak turun menjadi Rp 4,18 miliar dari pagu awal yang diajukan.












