GUNUNGKIDUL, POPULI.ID – Sebanyak 600 lebih siswa dari SMK N 1 dan SMP N 1 Saptosari, Gunungkidul mengeluhkan sakit mulai dari diare, mual, muntah, hingga pusing usai menyantap makan bergizi gratis atau MBG yang diberikan.
Bahkan, sejumlah siswa harus dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Saptosari karena kondisi yang mereka alami semakin mengkhawatirkan.
Kejadian tersebut bermula ketika para siswa mulai mengeluhkan mual, yang kemudian disusul dengan muntah hingga pusing, pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Kondisi ini semakin parah, sehingga pada Rabu (29/10/2025) pagi, sejumlah siswa terpaksa harus dirawat di RSUD Saptosari dan Puskesmas Saptosari karena kondisi mereka yang belum membaik.
Data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul menyebutkan, total terdapat 476 siswa SMK N 1 Saptosari dan 186 siswa SMP N 1 Saptosari yang mengalami kondisi serupa.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait langsung turun mengecek kondisi siswa siswi tersebut.
Sidak Penyelenggara MBG
Tak hanya itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti bersama jajaran Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri pun sempat menyambangi SPPG Planjan, Saptosari selaku penyelenggara MBG.
Dalam kunjungannya, Bupati Endah melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari penyimpanan bahan makanan, ruang memasak, tempat pencucian alat, hingga proses pengemasan.
Ia pun sempat marah lantaran petugas yang ada di SPPG Planjan dinilai tak berempati lantaran menyuguhkan MBG dengan kurang hati-hati.
“Saudara itu ngga ada empati yang tukang masak pun demikian, kalau sampai fasilitas kesehatan kurang sementara siswa yang makan terkena diare di tengah malam saya sebagai bupati yang diamuk padahal saya tak tau yang dimasak apa yang dimakan apa. Kalau kira-kira ragu dengan makanan yang akan disajikan yang jangan diberikan daripada berisiko. Harus pakai hati kalian,” tegasnya.
Endah pun mengingatkan agar pihak SPPG melakukan evaluasi total agar kejadian serupa tak terulang lagi.












