YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular, terutama influenza, di tengah kondisi cuaca pancaroba yang tidak menentu.
Sejak pertengahan Oktober hingga awal November 2025, tercatat lebih dari 400 kasus influenza di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Lonjakan ini dinilai sebagai sinyal awal meningkatnya risiko penularan penyakit musiman, terutama dengan adanya pergeseran jenis virus influenza yang kini beredar.
Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Sholikhin Dwi Ramtana, mengungkapkan perubahan cuaca ekstrem menjadi faktor utama meningkatnya kasus flu. Peralihan suhu dari panas ke hujan, kata dia, mempercepat laju mutasi virus dan memperluas penyebarannya di masyarakat.
“Dari hasil surveilans di puskesmas, kami menemukan adanya pergeseran dominasi virus influenza dari tipe B Victoria ke tipe A,” ungkapnya, Rabu (12/11/2025).
Salah satu temuan spesifik datang dari Puskesmas Danurejan 1 yang menjadi puskesmas sentinel untuk pengawasan penyakit menular. Sepanjang Oktober 2025, puskesmas tersebut mencatat 16 kasus influenza tipe A.
Meskipun jumlah itu tampak kecil dibanding total kasus di kota secara keseluruhan, Sholikhin menilai angka tersebut kemungkinan hanya puncak dari fenomena yang lebih luas.
“Data itu hanya dari satu puskesmas sentinel, sehingga sangat mungkin jumlah kasus influenza tipe A di Kota Yogyakarta jauh lebih tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan, virus influenza tipe A memiliki karakteristik lebih mudah bermutasi dan menular dibanding tipe B. Virus ini bahkan bisa berpindah dari hewan ke manusia, sehingga penyebarannya lebih cepat di tengah kondisi lingkungan yang tidak stabil.
Meski begitu, Dinkes menekankan agar masyarakat tidak panik. Kasus influenza yang beredar saat ini umumnya tergolong ringan dan dapat pulih dengan istirahat serta penanganan sederhana.
“Yang penting tetap disiplin dalam pencegahan, memakai masker saat sedang sakit, jaga kebersihan tangan, dan hindari kontak langsung dengan anggota keluarga yang sedang flu,” imbau Sholikhin.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, meminta masyarakat untuk tetap tenang menghadapi peningkatan kasus influenza di musim pancaroba. Ia menegaskan bahwa virus influenza yang beredar di Indonesia umumnya tidak berbahaya dan bisa dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh serta menerapkan perilaku hidup sehat.
Menurut Hasto, virus influenza memang dikenal cepat bermutasi dan memiliki banyak strain, namun masyarakat Indonesia telah memiliki tingkat kekebalan yang cukup baik terhadap virus ini.
“Kalau virus influenza itu mutasinya cepat, tapi yang beredar di Asia dan Indonesia umumnya tidak sampai berbahaya. Berbeda dengan di Eropa, di mana sebagian kasus influenza bisa berakibat fatal. Kita di Indonesia sudah punya ketahanan yang cukup baik,” ujarnya.
Hasto menilai, masyarakat tidak perlu panik berlebihan, tetapi tetap perlu menjaga kewaspadaan dini. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah menggunakan masker saat sakit dan menghindari kontak dengan orang yang sedang terinfeksi flu.
“Kewaspadaan dini itu intinya menaikkan daya tahan tubuh. Tidak rumit sebenarnya, cukup dengan menjaga kebugaran dan kebersihan diri,” jelasnya.
Namun menurut Hasto, konsumsi vitamin dan obat saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik.
“Imbauan saya, jangan hanya bergantung pada obat atau vitamin. Daya tahan tubuh juga sangat dipengaruhi oleh gerak tubuh dan paparan sinar matahari,” katanya.
Hasto menambahkan, kebiasaan masyarakat yang jarang beraktivitas di luar ruangan menyebabkan kadar vitamin D rendah, yang berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Ia pun mendorong warga untuk lebih banyak bergerak dan berjemur di bawah sinar matahari pada pagi atau siang hari.
“Karena kita berjemur itu malas toh, kalau kita kepanasan aja ngeyup. Jadi sekali-sekali jalan siang hari ya enggak apa-apa, biar kepanasan. Tubuhnya terekspos 20 persen lah selama beberapa menit. Harapan saya tidak hanya tergantung obat saja tapi exercise dan terekspos sinar matahari,” tandasnya.












