SLEMAN, POPULI.ID – Masih ingat dengan keracunan massal yang terjadi di dua wilayah di Sleman?
Sebagai pengingat, pada Minggu (9/2/2025) lalu ratusan orang yang mayoritas tamu hajatan pernikahan di Lumbungrejo, Tempel, mengalami keracunan.
Tak berselang lama, beredar pula kabar puluhan orang di kawasan Mlati, Sleman juga mengalami kondisi serupa.
Diketahui, dua kejadian keracunan massal tersebut sebelumnya mengonsumsi makanan dari penyedia katering yang sama.
Kejadian itupun menjadi atensi Pemda DIY hingga kepolisian.
Terkini, polisi menemukan fakta baru, bahwa dari hasil uji lab yang dilakukan terdapat kandungan formalin dari sampel makanan yang diambil dari dua lokasi kejadian keracunan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menyebut baik dari sampel makanan maupun dari muntahan korban ditemukan kandungan formalin yang tinggi.
“Dari sampel yang kami uji ada kandungan formalin, untuk sementara itu. Nanti tunggu update lagi terkait jenis makanan yang dimaksud mengandung formalin,” terangnya, Selasa (25/2/2025).
Ia mengungkapkan, kandungan formalin itu diduga kuat yang menyebabkan terjadinya keracunan massal di Lumbungrejo dan Mlati.
“Iya dugaan kuatnya begitu,” imbuhnya.
Temuan tersebut berbeda dengan hasil uji lab yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengungkapkan adanya kontaminasi bakteri yang diduga memicu terjadinya keracunan massal.
“Dari sampel yang telah diuji ditemukan adanya cemaran salmonella sp dan E Coli,” terangnya pada Jumat 14 Februari lalu.
Cahya merinci bahwa cemaran itu terdapat di makanan siomay dan juga makanan lainnya termasuk bakso, krecek hingga es krim.