• Tentang Kami
Thursday, July 31, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home News Global

Paus Fransiskus Berpulang: Inilah Pesan Cintanya untuk Dunia

Sebelum menutup mata, Paus Fransiskus menitipkan pesan damai untuk umat manusia

byredaksi
April 28, 2025
in Global, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik

Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik (Vatican Media)

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

VATIKAN, POPULI.ID – Paus Fransiskus menutup perjalanan panjangnya di dunia ini pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun. Namun sebelum kepergiannya, ia meninggalkan sejumlah pesan mendalam. Warisan spiritual yang memantulkan komitmennya terhadap perdamaian, kasih, dan kemanusiaan.

Sehari sebelum wafat, dalam kondisi kesehatan yang sudah melemah, Paus Fransiskus tetap memilih hadir di hadapan puluhan ribu umat Katolik di Lapangan Santo Petrus.

BERITA MENARIK LAINNYA

Dikepung Israel, 10 Warga Gaza Meninggal Dunia karena Kelaparan

Gereja Satu-Satunya di Gaza Diserang Israel, Indonesia Minta DK PBB Bertindak

Dalam Misa Paskah yang berlangsung pada Minggu, 20 April 2025, Paus tampil duduk di balkon Basilika Santo Petrus, didampingi para pembantunya.

Sebagian besar khotbahnya dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli, tetapi semangat pesannya tetap terasa kuat.

Dalam khotbah terakhir itu, Paus Fransiskus kembali menyerukan perdamaian. Ia mendesak agar perang di berbagai penjuru dunia segera dihentikan, mulai dari Ukraina, Gaza, Myanmar, hingga wilayah-wilayah yang dilanda kekerasan seperti Republik Demokratik Kongo, Sudan, dan Sudan Selatan.

Dengan suara penuh harap, ia meminta para pemimpin dunia untuk “meletakkan senjata dan beralih ke dialog,” serta mengingatkan bahwa di balik setiap konflik, yang menjadi korban bukanlah angka, melainkan manusia yang memiliki jiwa dan martabat.

Perhatian khusus ia tujukan kepada masyarakat Gaza, yang saat itu tengah mengalami situasi kemanusiaan yang tragis.

Ia memohon gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan akses kemanusiaan untuk mereka yang menderita.

Paus Fransiskus juga mengungkapkan kepedulian mendalamnya terhadap komunitas Kristen di Timur Tengah, Yaman yang dilanda krisis kemanusiaan panjang, serta rakyat Myanmar yang masih terjebak dalam perang saudara.

Usai misa, meski tubuhnya renta, Paus Fransiskus menyempatkan diri turun ke lapangan dengan menaiki popemobile, menyapa umat yang memadati Vatikan.

Momen itu menjadi pertemuan langsung terakhir antara Paus Fransiskus dengan umat Katolik—sebuah momen yang penuh kehangatan, haru, dan pengabdian tanpa batas.

Tak hanya kepada dunia luas, Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan pribadi dalam hari-hari terakhirnya. Kepada perawat pribadinya, Massimiliano Strappetti, yang selama ini setia mendampinginya, ia mengucapkan kata-kata sederhana namun penuh makna:

“Terima kasih telah membawaku kembali ke Lapangan (Thank you for bringing me back to the Square),” itulah ucapan terakhirnya sebelum akhirnya jatuh koma.

Pesan Paus tidak berhenti di sana. Sebulan sebelum dirawat, pada 8 Januari 2025, ia sempat merekam sebuah video untuk kaum muda dalam program “Lokakarya Mendengarkan” di Italia.

Dalam pesan itu, Paus Fransiskus menekankan pentingnya seni mendengarkan—bukan sekadar mendengar, melainkan benar-benar memahami orang lain.

“Anak-anak terkasih,” ucap Paus, “salah satu hal terpenting dalam hidup adalah mendengarkan dan belajar cara mendengarkan. Jangan buru-buru menjawab sebelum orang selesai bicara. Dengarkanlah banyak-banyak.”

Ia juga mengingatkan kaum muda untuk lebih sering mendengarkan kakek-nenek mereka, karena di dalam kisah-kisah mereka tersembunyi kebijaksanaan hidup yang tak ternilai.

Pesan video ini akhirnya dirilis ke publik sehari setelah Misa Requiem untuk Paus Fransiskus, menjadi bagian dari kenangan yang menghidupkan kembali semangatnya di hati umat.

Kini, dunia berduka. Umat Katolik mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang rendah hati, penuh kasih, dan teguh memperjuangkan perdamaian.

Hingga detik-detik terakhirnya, Paus tidak pernah berhenti berjuang untuk kemanusiaan. Ia meninggalkan dunia dengan pesan sederhana, namun abadi: ‘mendengarkan, mengasihi, dan memperjuangkan damai‘.

Tags: GazakatolikKristenPaus Fransiskuspopevatikan

Related Posts

Ilustrasi Gaza

Dikepung Israel, 10 Warga Gaza Meninggal Dunia karena Kelaparan

July 24, 2025
Serangan udara Israel menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7/2025)

Gereja Satu-Satunya di Gaza Diserang Israel, Indonesia Minta DK PBB Bertindak

July 19, 2025
10 Fakta Menarik Paus Leo XIV, Pemimpin Baru Gereja Katolik Roma

10 Fakta Menarik Paus Leo XIV, Pemimpin Baru Gereja Katolik Roma

May 9, 2025
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika muncul di Balkon Basilika seusai terpilih sebagai Paus Leo XIV setelah melalui Konklaf selama dua hari

Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Terpilih Sebagai Paus Leo XIV

May 9, 2025
GP Ansor menyerahkan anugerah kemanusian untuk mendiang Paus Fransiskus yang diterima oleh Romo Fadjar Tedjo Soekarno, Sabtu (26/4/2025) di Kampus UNU Yogyakarta.

GP Ansor Anugerahkan Penghormatan Martabat Kemanusiaan untuk Mendiang Paus Fransiskus

April 26, 2025
Duka Dunia atas Wafatnya Paus Fransiskus, Inggris Sampaikan Belasungkawa Mendalam

Duka Dunia atas Wafatnya Paus Fransiskus, Inggris Sampaikan Belasungkawa Mendalam

April 21, 2025
Next Post
Ilustrasi : jadah tempe

Asal Muasal Jadah Tempe, Kuliner Khas Yogyakarta yang Legendaris

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Satu diantara SMA terbaik di Bantul yakni SMA N 1 Bantul

10 SMA Terbaik di Bantul, Rekomendasi bagi Pencari Sekolah

June 4, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.