SLEMAN, POPULI.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyatakan keprihatinan atas musibah kebakaran yang melanda PT Mataram Tunggal Garment (MTG) di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, pada Selasa (21/5). Disnaker memastikan telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif bagi para pekerja yang terdampak.
Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih menyampaikan langsung kepedulian tersebut saat mengunjungi lokasi kebakaran. Dalam kunjungannya, ia bertemu dengan manajer HRD dan Ketua Serikat Pekerja PT MTG.
“Ya, saya Kepala Dinas Tenaga Kerja, ikut prihatin adanya kebakaran PT MTG yang ada di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini kondisi pabrik masih belum kondusif, sehingga koordinasi detail dengan pihak manajemen belum dapat dilakukan.
Namun demikian, pemerintah daerah mendorong segera dilakukannya perundingan bipartit antara manajemen dan pekerja untuk menyepakati hak-hak karyawan yang saat ini dirumahkan tanpa batas waktu yang jelas.
“Jadi arahnya nanti kami untuk mendorong dilakukannya bipartit terjadi,” jelasnya.
Ia menambahkan, Disnaker siap mendampingi proses mediasi hubungan industrial bila dibutuhkan, dengan harapan ada kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Disnaker juga menyiapkan skema pelatihan dan perlindungan sosial apabila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Kami dari Disnaker sudah menyiapkan 5 paket pelatihan jika nanti terjadi PHK, tapi harapannya tidak ya,” terangnya.
Lebih lanjut, Disnaker membuka peluang bagi pekerja yang dirumahkan untuk mengikuti pelatihan keterampilan atau bekerja sementara di tempat lain, jika mendapat izin dari manajemen.
Jika PT MTG kembali beroperasi, pihaknya siap memfasilitasi proses rekrutmen ulang melalui program Taksi Pekerja.
“Taksi pekerja adalah fasilitasi seleksi pekerja. Kami menghadirkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, kami fasilitasi rekrutmen,” ujarnya.
Tak hanya itu, Disnaker juga siap membantu aktivasi kembali layanan BPJS Kesehatan bagi korban PHK yang berdomisili di Sleman.
Proses ini akan dilakukan melalui rekomendasi kalurahan dan verifikasi oleh Disnaker sebelum diajukan ke Dinas Kesehatan untuk memperoleh bantuan iuran (PBI) dari APBD Sleman selama tiga bulan.
Selain itu, bjika terjadi PHK dan korban PHK yang ingin berwirausaha, Disnaker menyediakan program pinjaman modal lunak dari Pemkab dengan masa angsuran yang dimulai empat bulan setelah pencairan.
“Kami berharap PT MTG bisa bangkit kembali, bisa operasional lagi, sehingga yang dirumahkan bisa bekerja kembali,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa jumlah pekerja terdampak mencapai sekitar 1.800-an orang, sebagian besar merupakan tenaga usia produktif.
Tak hanya warga Sleman, banyak pekerja berasal dari daerah sekitar, sehingga dampak ekonomi juga dirasakan oleh pelaku usaha kecil di sekitar kawasan pabrik.
Meski belum dapat melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak perusahaan, Disnaker memastikan siap memberi layanan konsultasi di kantor maupun turun langsung mendampingi proses bipartit jika diperlukan.
“Kalau konsultasi setiap hari kami siap di Disnaker lantai 2. Baik itu offline, baik itu datang kami pasti akan melayani. Ataupun kalau perlu memanggil kami, misalnya dari perusahaan PT MTG mau bipartit ingin didampingi oleh kami, kami siap akan datang,” tegasnya.