• Tentang Kami
Monday, December 1, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Penerimaan Vaksin HPV di Indonesia Masih Rendah, Ini Faktor Utamanya

saat ini, pemerintah mencatat sekitar dua juta perempuan telah menerima dua dosis vaksin HPV. Namun, cakupan tersebut masih berada di bawah 75 persen

byGalih Priatmojo
June 16, 2025
in headline, Kesehatan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pemberian vaksin HPV kepada anak-anak SD yang menjadi lokasi penelitian dr. Supriyatiningsih bekerja sama dengan Oxford University Clinical Research Unit (OCRU)

Pemberian vaksin HPV kepada anak-anak SD yang menjadi lokasi penelitian dr. Supriyatiningsih bekerja sama dengan Oxford University Clinical Research Unit (OCRU). [Dok UMY]

0
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

BANTUL, POPULI.ID – Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Padahal, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah melalui pemberian vaksin HPV (Human Papillomavirus) sebanyak dua dosis.

Sayangnya, tingkat penerimaan vaksin HPV di kalangan remaja putri masih tergolong rendah, sehingga perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat, khususnya para orang tua.

BERITA MENARIK LAINNYA

Kerap Jadi Alat Politik Kekuasaan, Akademisi Desak Reformasi Polri

Pakar Ekonomi Sebut Upaya Redenominasi Langkah Strategis, Tapi dengan Catatan

Hingga saat ini, pemerintah mencatat sekitar dua juta perempuan telah menerima dua dosis vaksin HPV. Namun, cakupan tersebut masih berada di bawah 75 persen dan jauh dari target nasional.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun program vaksinasi telah berjalan, kesenjangan dalam penerimaan vaksin masih menjadi tantangan nyata.

Kondisi ini menjadi perhatian Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Hilirisasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dr. Supriyatiningsih, yang tengah melakukan riset bersama empat peneliti lainnya: Ida Ayu Sutrisni (Oxford University Clinical Research Unit Indonesia/OUCRU-ID); Assoc. Prof. Raph L. Harmers (OUCRU-ID); Assoc. Prof. Jennifer Ilo Van Nuil (OUCRU Vietnam); dan dr. Dewi Friska (Universitas Indonesia).

Penelitian tersebut berjudul “Socio-cultural Context of HPV Immunisation Policy and Practice in Indonesia” dan berlangsung hingga Oktober 2025.

Penelitian ini menyoroti pentingnya vaksinasi HPV bagi anak-anak usia sekolah dasar dan menengah, yang keputusan vaksinasinya masih sangat bergantung pada peran orang tua.

Menurut dr. Supriyatiningsih, atau yang akrab disapa dr. Upi, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keputusan seseorang terkait vaksinasi.

“Faktor sosiokultural seperti pandangan masyarakat terhadap vaksin sangat berpengaruh. Selain itu, ada tantangan akses, terutama tingginya biaya vaksin HPV dan kebutuhan penyimpanan dalam cold chain agar tetap efektif. Tidak kalah penting, penyebaran informasi yang keliru juga menjadi kendala dalam meningkatkan penerimaan vaksin,” jelasnya dikutip dari laman UMY, Senin (16/6/2025).

Untuk menggali lebih dalam pengaruh faktor sosiokultural tersebut, penelitian dilakukan di dua lokasi dengan karakteristik yang kontras, yakni Kepulauan Seribu sebagai wilayah urban yang dekat dengan pusat pemerintahan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) — khususnya Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara — sebagai representasi wilayah terpencil (remote area).

Menariknya, berbeda dari Indonesia yang hingga kini masih memfokuskan vaksinasi HPV pada anak perempuan, sejumlah negara di kawasan Eropa telah memperluas cakupan vaksinasi ini hingga ke anak laki-laki.

Hal ini dilandasi temuan ilmiah bahwa laki-laki juga dapat menjadi pembawa virus HPV dan menularkannya melalui hubungan seksual.

Melihat fakta tersebut, dr. Upi dan tim peneliti berharap hasil penelitian ini dapat mendorong perumusan strategi pendekatan vaksinasi yang lebih inklusif dan efektif, termasuk menjangkau lintas gender.

“Kami ingin menyusun desain studi yang memungkinkan masyarakat, terutama orang tua, memahami pentingnya vaksinasi HPV. Lebih dari itu, kami berharap penelitian ini dapat menjadi batu loncatan strategis dalam peningkatan cakupan vaksinasi di Indonesia ke depan,” tutupnya.

Tags: HPVkankerpenyakitserviksSupriyatiningsihUMYvaksin

Related Posts

Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberi hormat kepada Presiden Prabowo

Kerap Jadi Alat Politik Kekuasaan, Akademisi Desak Reformasi Polri

November 18, 2025
ilustrasi uang Rupiah yang diwacanakan bakal dilakukan redenominasi

Pakar Ekonomi Sebut Upaya Redenominasi Langkah Strategis, Tapi dengan Catatan

November 13, 2025
Ilustrasi gangguan mental

Cap Narsistik Serampangan di Medsos, Akademisi UMY Ingatkan Bisa Timbulkan Gangguan Mental

November 8, 2025
Ilustrasi hujan

Waspadai Kandungan Mikroplastik dari Air Hujan, Bisa Picu Risiko Kanker Kulit

November 8, 2025
Ilustrasi event lari

Soroti Perdebatan Fotografi di Ruang Publik, Pakar UMY: Etika Tak Berhenti di Batas Trotoar

November 1, 2025
Kepala Program Magister Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Endah Saptutiningsih, M.Si.,

Tantangan Sistem Transportasi Hijau di Yogyakarta, Akademisi UMY: Perlu Kolaborasi Bersama Semua Elemen

October 22, 2025
Next Post
Direktur Utama PSIM Yogyakarta Liana Tasno

Liana Tasno, Sang Dirut Tangguh di Balik Kebangkitan PSIM ke Liga 1 Setelah 18 Tahun Penantian

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.