• Tentang Kami
Wednesday, June 18, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Suara Terakhir di Lempuyangan, Warga Minta Tunda Penggusuran demi Rayakan Agustusan

Warga meminta waktu tambahan hingga 17 Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan terakhir di tanah kelahiran mereka.

Rahadian BagusOlyvia Cahaya SaribyRahadian BagusandOlyvia Cahaya Sari
June 17, 2025
in headline, Kota Yogyakarta
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Fokki Ardiyanto, Juru Bicara Warga Tegal Lempuyangan

Fokki Ardiyanto, Juru Bicara Warga Tegal Lempuyangan. (populi.id/oliv)

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Di tengah ancaman penggusuran yang kian dekat, warga Tegal Lempuyangan, Yogyakarta, mengajukan permintaan sederhana namun sarat makna.

Warga meminta waktu tambahan hingga 17 Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan terakhir di tanah kelahiran mereka.

BERITA MENARIK LAINNYA

KAI Tetap Lanjutkan Penggusuran Lempuyangan Meski Warga Minta Waktu Rayakan Agustusan

Tangis Warga Lempuyangan: Rumah Digusur, Hidup Terancam

Permintaan itu disampaikan menyusul akan habisnya masa berlaku Surat Peringatan Ketiga (SP3) dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada Kamis, 19 Juni 2025.

Warga mengajukan penundaan eksekusi demi memperingati Agustusan, tradisi tahunan yang bagi mereka bukan sekadar pesta rakyat, tapi simbol ikatan, sejarah, dan identitas kampung yang telah mereka huni selama puluhan tahun.

“Ini permintaan terakhir kami. Bukan untuk menggagalkan penggusuran, hanya menundanya sebentar saja—sampai kami bisa mengibarkan Merah Putih bersama untuk yang terakhir kalinya di sini,” ujar Fokki Ardiyanto, Juru Bicara Warga Tegal Lempuyangan.

Lebih dari sekadar sengketa lahan, perlawanan warga Tegal Lempuyangan kini mengusung nilai kemanusiaan. Muhammad Raka Ramadhan dari LBH Yogyakarta yang mendampingi warga menyebut, permintaan ini melampaui batas hukum.

“Kami tidak sedang bicara soal aturan lagi. Ini soal rasa. Soal kemanusiaan,”kata Raka.

Ia menyoroti banyaknya warga lanjut usia yang dulu pernah mengabdi di PT KAI, namun kini justru diusir dari rumah yang mereka rawat selama puluhan tahun.

“Apakah pantas mereka diperlakukan seperti ini?” tanyanya.

Warga hanya meminta waktu sebulan sebelum mereka harus pergi.

“Kalau palilahan-nya masih berlaku sampai Oktober, kenapa tidak bisa menunggu Agustus selesai?” lanjut Fokki, mengacu pada status hukum tanah.

Bagi warga Lempuyangan, Agustusan bukan sekadar upacara rutin. Ia adalah peneguhan identitas, pengingat janji kemerdekaan: bahwa setiap warga negara berhak atas tempat tinggal yang layak.

Maka ketika hak itu dipertanyakan, warga berharap negara—dalam hal ini PT KAI dan Keraton Yogyakarta—tidak menutup mata.

Fokki menyebut bahwa kompensasi yang ditawarkan sejauh ini, sekitar Rp103 juta, jauh dari cukup untuk membeli rumah layak huni.

“Ini bukan hanya soal angka. Ini soal hak konstitusional kami. Kalau warga dipindahkan, ya harus disediakan tempat tinggal yang sepadan,” tegasnya.

Ia pun berharap Keraton Yogyakarta tidak sekadar diam menyaksikan warganya kehilangan tempat tinggal.

“Keraton itu simbol pengayom. Warga berharap ada keberpihakan moral dari sana,” tambah Fokki.

Meski sebelumnya telah mengajukan surat keberatan atas SP1, SP2, hingga SP3, pihak KAI tak merespon. Maka hari ini, warga mendatangi langsung PT KAI untuk membuka ruang dialog.

“Kami yang inisiasi pertemuan ini. Karena kami percaya, masih ada ruang untuk bicara sebagai sesama manusia,”kata Raka.

PT KAI telah menerima tuntutan warga dan menyatakan akan menyampaikannya ke manajemen pusat di Bandung. Namun hingga tenggat SP3 berakhir, warga masih menunggu jawaban yang mereka harapkan menjadi titik terang.

Raka menegaskan bahwa permintaan sederhana ini bisa menjadi cermin.

“Kalau satu permintaan kecil ini saja tidak bisa dipenuhi, maka beginilah potret wajah Yogyakarta hari ini—di hadapan rakyatnya sendiri,” ucapnya.

 

Tags: Lempuyanganpenggusuran lahanPT Kereta Api Indonesiastasiun lempuyangan

Related Posts

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih

KAI Tetap Lanjutkan Penggusuran Lempuyangan Meski Warga Minta Waktu Rayakan Agustusan

June 17, 2025
Tangis Warga Lempuyangan: Rumah Digusur, Hidup Terancam

Tangis Warga Lempuyangan: Rumah Digusur, Hidup Terancam

June 5, 2025
Kuasa hukum warga Tegal Lempuyangan, staf advokasi LBH Yogyakarta Raka Ramadhan menjelaskan terkait polemik yang masih terjadi dengan PT KAI, Kamis (5/6/2025)

Dialog Buntu, Warga Lempuyangan Kirim Surat Keberatan Kali Kedua kepada PT KAI

June 5, 2025
Pertemuan anggota DPRD Kota Yogyakarta dengan warga yang terlibat sengketa di kawasan Lempuyangan, Jumat (10/5/2025).

DPRD Kota Yogyakarta Tinjau Lokasi Sengketa Tanah Lempuyangan: KAI Klaim, Warga Gugat Hak Keraton

May 10, 2025
Lempuyangan: Stasiun Tertua yang Menjaga Detak Sejarah Yogyakarta

Lempuyangan: Stasiun Tertua yang Menjaga Detak Sejarah Yogyakarta

April 24, 2025
Sejumlah warga Bausasran meminta tolong Kraton Yogyakarta setelah masuk dalam rencana penggusuran untuk revitalisasi Stasiun Lempuyangan

Hasto Wardoyo Minta Kedepankan Pendekatan Empati Terkait Warga Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan

April 11, 2025
Next Post
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih

KAI Tetap Lanjutkan Penggusuran Lempuyangan Meski Warga Minta Waktu Rayakan Agustusan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.