• Tentang Kami
Tuesday, October 14, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Perubahan Iklim Jadi Tantangan Serius, Guru Besar UMY Sarankan Hal Ini

Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Gunawan menyarankan agar Indonesia serius mengembangkan varietas atau klon tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem.

byGalih Priatmojo
June 25, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Guru Besar Ilmu Tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

BANTUL, POPULI.ID – Perubahan iklim yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, kini bukan lagi sekadar isu lingkungan, melainkan telah menjadi tantangan serius bagi keberlangsungan hidup manusia. Di balik meningkatnya suhu, curah hujan yang tidak menentu, serta musim yang sulit diprediksi, terdapat satu realitas penting yang harus disadari: efek rumah kaca.

Efek rumah kaca yang memicu pemanasan global berdampak langsung pada terganggunya sistem iklim yang menjadi penopang utama sektor pertanian. Guru Besar Ilmu Tanah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng, menegaskan bahwa pertanian merupakan aktivitas manusia yang sangat bergantung pada kestabilan iklim dalam memproduksi pangan. Ketika pola iklim berubah, maka pola tanam pun ikut terdampak.

BERITA MENARIK LAINNYA

Pemerintah Batal Naikkan Cukai Hasil Tembakau, Pakar UMY: Tambah Beban Ekonomi

Tekan Deforestasi, Dosen UGM Dorong Percepatan Penetapan Hutan Adat oleh Negara

“Proses fisiologis tanaman sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah iklim. Ketika suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya tidak sesuai, maka proses fisiologi tersebut tidak dapat berlangsung optimal,” ujar Gunawan dikutip dari laman UMY, Rabu (25/6/2025).

Ia mencontohkan tanaman jagung yang idealnya ditanam pada musim kering. Jika dipaksakan ditanam di musim basah, secara teknis memang memungkinkan, tetapi hasil panennya akan menurun baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, Gunawan menyarankan agar Indonesia serius mengembangkan varietas atau klon tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi ekstrem. Hal ini penting agar komoditas pertanian tetap dapat tumbuh dan berproduksi dalam iklim yang tidak menentu.

“Penerapan teknologi pengelolaan air juga menjadi strategi adaptasi penting. Sistem irigasi harus mampu memenuhi kebutuhan air selama musim kemarau, sementara sistem drainase perlu efektif dalam mengalirkan kelebihan air di musim hujan,” tambahnya.

Dalam konteks adaptasi iklim, pemanfaatan informasi cuaca juga menjadi langkah krusial untuk meminimalkan risiko gagal panen. Pengetahuan tentang waktu datangnya musim hujan berkepanjangan atau musim kemarau ekstrem akan membantu petani menyusun strategi tanam yang lebih tepat.

Namun demikian, Gunawan juga menyoroti tantangan implementasi di lapangan, terutama minimnya sosialisasi perubahan pola iklim kepada para petani. Kurangnya informasi ini membuat proses penyesuaian pola tanam dan pemanfaatan teknologi adaptif tidak berjalan maksimal.

“Teknologinya sudah ada. Masalahnya, jaringan irigasi dan drainase berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum, bukan Kementerian Pertanian. Ini menunjukkan perlunya sinergi lintas kementerian. Jangan sampai kebijakan berjalan sendiri-sendiri karena ego sektoral,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gunawan juga menekankan pentingnya meningkatkan nilai tukar petani, yaitu rasio antara pendapatan yang diterima dengan pengeluaran selama proses produksi. Menurutnya, perbaikan nilai tukar petani akan membuat sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda.

“Kalau pertanian memberikan dampak ekonomi yang menjanjikan, anak muda akan melihatnya sebagai peluang, bukan pilihan terakhir karena keterpaksaan,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan penekanan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar yang tak tergantikan. “Kita bisa saja lima tahun tidak ganti motor atau ponsel, tapi seminggu tidak makan? Tidak mungkin. Jika sektor pangan tidak dijaga, maka pendidikan, kesehatan, bahkan kedaulatan negara bisa terancam. Muara dari semuanya adalah ketahanan pangan,” tutupnya.

Tags: Gunawan BudiyantoLingkunganpanganperubahan iklimUMY

Related Posts

pakar ekonomi UMY Diah Setyawati Dewanti

Pemerintah Batal Naikkan Cukai Hasil Tembakau, Pakar UMY: Tambah Beban Ekonomi

October 14, 2025
Ilustrasi hutan

Tekan Deforestasi, Dosen UGM Dorong Percepatan Penetapan Hutan Adat oleh Negara

October 10, 2025
Bangunan di pondok Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo ambruk pada Senin (19/9/2025). Atas kejadian tersebut sebanyak 66 santri dilaporkan tewas

Soroti Insiden Bangunan Ponpes Al Khaziny Ambruk, Pakar: Harus Ada Audit Forensik

October 9, 2025
Aktivis Social Movement Institute Muhammad Fachrurozzi (Instagram/Muh.fakhrurrozi)

Kecam Penangkapan Aktivis Paul, Akademisi: Perlu Reformasi Fundamental di Polri

October 4, 2025
Sejumlah Siswa Menerima Program Makan Bergizi Gratis di Tahun Ajaran Baru 2025/2026 di Sekolah Barunawati, Jakarta Barat, Senin (14/07/2025). Siswa-Siswi Yang untuk pertama kalinya bersekolah terlihat antusias menerima Program Makan Bergizi Gratis. (bgn.go.id)

Mencuat Usulan Dibentuk UU MBG, Pakar Hukum Tata Negara UMY: Langkah Strategis

October 3, 2025
Ilustrasi penyediaan sembako di pasar murah

Harga Kebutuhan Pokok Kembali Naik, Ekonom UGM: Berpotensi Pengaruhi Inflasi

October 3, 2025
Next Post
Talkshow Srawung Sleman

DPRD Sleman Suntik Anggaran Rp150 Miliar, Jalan Lebih Mulus dan Terang Jadi Target 5 Tahun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.