SLEMAN, POPULI.ID – Kehidupan ibarat roda, kadang berada di atas, kadang terperosok ke bawah. Kisah Faruq Usman, pengusaha tanah asal Margorejo, Tempel, Sleman, menjadi bukti nyata bahwa keterpurukan bukan akhir dari segalanya. Berawal dari modal Rp 15 juta, kini ia berhasil membangun bisnis property hingga otomotif yang mengalirkan omzet miliaran rupiah setiap tahunnya.
Namun jalan sukses itu tidak pernah mulus. Sebelum dikenal sebagai pengusaha sukses Owner Margorejo Mobil, Faruq pernah jatuh bangun dalam hidupnya. Ia memulai karier sebagai pedagang beras, kemudian mencoba beternak sapi. Kedua usaha itu sempat membawa hasil, namun tidak bertahan lama.
“Puncaknya tahun 2021, saya benar-benar terpuruk. Aset hilang, termasuk lebih dari 50 unit mobil yang pernah saya miliki. Waktu itu saya merasa dunia runtuh,” kenang Faruq dengan mata berkaca-kaca.
Tak ingin berlarut dalam keterpurukan, Faruq mulai bangkit dengan sisa semangat dan tekad yang masih ada. Ia memberanikan diri terjun ke bisnis jual beli tanah dengan modal pas-pasan: hanya Rp15 juta.
“Waktu itu saya hanya bilang pada diri sendiri: jangan menyerah. Saya cari peluang yang paling mungkin dijalani. Akhirnya saya mulai dari satu petak tanah, dan Alhamdulillah berputar dari properti hingga bisnis mobil lebih dari 60 unit per bulan,” ujarnya.
Kini, Faruq yang dikenal pebisnis jujur itu,telah memutar miliaran rupiah dalam bisnis otomotif. Meski begitu, ia tidak lupa pada prinsip hidup yang menurutnya menjadi kunci utama kebangkitannya: shodaqoh.
“Bagi saya, shodaqoh itu bukan sekadar memberi. Itu adalah cara saya ‘menebus masa depan’. Kalau saya ingin bisnis lancar, hidup berkah, saya harus memberi tanpa pamrih,” ucap Faruq.
Sudah lebih dari satu tahun, ia rutin membagikan sedekah setiap Jumat di masjid dekat rumahnya di Margorejo, Tempel, Sleman. Tidak hanya uang, ia juga membina lebih dari 100 anak muda dalam komunitas “Pejuang Subuh” — sebuah gerakan spiritual yang ia inisiasi untuk menanamkan semangat shalat subuh berjamaah dan kemandirian ekonomi.
“Saya ingin apa yang saya alami bisa jadi pelajaran bagi anak muda. Jangan takut gagal. Tapi jangan lupa juga, kalau hidup ingin tenang, libatkan Allah dalam setiap langkah, salah satunya lewat shodaqoh,” pesannya.
Kisah Faruq Usman menjadi bukti bahwa hancur bukan berarti habis. Dari sisa semangat dan modal kecil, ditambah keyakinan dan kebaikan yang terus mengalir, siapa pun bisa bangkit dan melampaui mimpi-mimpinya.