SLEMAN, POPULI.ID– Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, yang dikenal mulus dan lurus panjang ternyata menyimpan sisi gelap.
Di balik fungsinya sebagai jalur utama penghubung Sleman bagian utara dengan Kota Yogyakarta, ruas jalan ini kerap menjadi lokasi kecelakaan, terutama pada malam hari.
Dalam dua tahun terakhir, sejumlah insiden tercatat terjadi di sepanjang jalan ini—mulai dari kecelakaan tunggal hingga tabrakan fatal.
Di antara yang paling menyita perhatian publik terjadi pada Mei 2025, ketika seorang mahasiswa meninggal di tempat setelah ditabrak mobil BMW saat hendak putar balik.
Kondisi jalan yang lebar dan mulus justru membuat banyak pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa memedulikan keselamatan.
Minimnya penerangan, rambu, dan marka jalan semakin memperbesar risiko.
Dibyo (44), warga yang tinggal di tepi Jalan Palagan, mengaku hampir setiap malam mendengar suara kendaraan melaju kencang.
“Kalau sudah malam, suara motor ngebut itu hampir tiap hari. Saya sendiri pernah nolong orang jatuh karena jalan gelap dan nggak kelihatan ada lubang kecil,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Ia menambahkan, warga sudah berulang kali mengusulkan penambahan lampu jalan dan rambu lalu lintas, namun belum ada tindak lanjut.
“Kalau bisa jangan tunggu viral dulu baru diperbaiki,” harapnya.
Keluhan serupa datang dari Siti (37), pedagang angkringan di sisi timur jalan. Ia kerap menyaksikan tabrakan kecil akibat motor saling menyerempet.
“Banyak yang nggak nyalain sein, terus disundul dari belakang. Apalagi jarak lampu penerangan jauh-jauh, jadi banyak titik yang gelap total,” ungkapnya.
Bagi pengemudi ojek online, Agus (46), masalah di Jalan Palagan bukan hanya soal penerangan. Marka jalan banyak yang hilang, rambu minim, dan razia kecepatan jarang dilakukan.
“Jalannya bagus tapi nggak dikontrol. Pernah lihat sendiri ada yang nabrak trotoar karena ngantuk. Kalau malam mobil-mobil ngebut, itu yang paling bikin ngeri,” katanya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata: memperbanyak lampu jalan, memperbarui marka, menambah rambu putar balik, hingga memperketat patroli malam hari.
Tanpa itu, Jalan Palagan akan terus jadi ironi. Jalur cantik pada siang hari, tapi berbahaya pada malam.