SLEMAN, POPULI.ID – Atlet dan tim ofisial kontingen Kabupaten Sleman yang berlaga di Pekan Olahraga Daerah (Porda) dan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY 2025 melakukan kirab melewati sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman pada Sabtu (20/9/2025). Kirab ini digelar untuk merayakan keberhasilan Kabupaten Sleman dalam mengawinkan prestasi juara umum pada Porda dan Peparda DIY tahun ini.
Kirab dengan mengendarai sepeda motor dimulai dari Stadion Maguwoharjo, lalu ke arah utara melewati Kapanewon Ngemplak, kemudian Cangkringan, dan Pakem. Lalu menuju Lapangan Denggung dan finish di Pendapa Parasamya Kabupaten Sleman.
Piala bergilir Porda dan Peparda juga turut diarak pada kirab tersebut. Setibanya di Pendapa Parasamya, kedua piala tersebut diserahkan oleh ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sleman dan ketua National Paralympic Committee (NPC) Sleman kepada Bupati Sleman, Harda Kiswaya.
Harda Kiswaya menyampaikan apresiasi atas pencapaian kontingen Sleman yang untuk keempat kalinya secara berturut-turut berhasil menjadi juara umum Porda dan tahun ini sekaligus menjuarai Peparda.
Dalam Porda DIY XVII 2025 ini, Kontingen Kabupaten Sleman menempati posisi teratas dalam perolehan medali. Mereka meraup total 551 medali, yang terdiri dari 170 medali emas, 178 medali perak dan 203 medali perunggu.
“Tentu ini amat sangat membanggakan masyarakat Sleman. Bisa juara umum empat kali berturut-turut bahkan tahun ini bisa menyandingkan PORDA dan PEPARDA,” ujar Harda, Sabtu (20/9/2025).
Ia mengaku mengikuti langsung perjuangan para atlet Sleman di arena pertandingan dan menyaksikan usaha yang telah dilakukan untuk meraih medali emas.
“Saya nunggoni (menemani) perjuangannya. Tidak mudah untuk menang itu. Saya memahami perjuangan atlet. Saya gembira dengan semangatnya teman-teman yang rela mati. Betul-betul saya menyaksikan sendiri, ternyata untuk dapat medali emas itu penuh perjuangan,” ungkapnya.
Terkait pencairan bonus untuk para atlet, Harda menyatakan akan menyesuaikan dengan agenda yang telah disusun. Anggaran akan diambil dari APBD tahun berjalan. Apabila masih kurang akan ditambahkan melalui APBD tahun berikutnya.
“Kalau sudah ada (dananya), ya biasanya kan dua kali. APBD tahun berjalan, kalau kurang itu di anggaran tahun depan,” katanya.
Di sisi lain, Pemkab Sleman juga berkomitmen untuk terus melengkapi sarana dan prasarana olahraga di wilayahnya. Harda menegaskan bahwa seluruh cabang olahraga harus mendapatkan fasilitas yang setara.
“Keinginan kami semua venue di Sleman harus ada. Karena kami betul-betul memahami masyarakat Sleman butuh semua itu. Semua cabang olahraga, enggak ada yang diistimewakan. Artinya semua cabang harus punya,” tegasnya.
Salah satu proyek yang sedang dalam tahap perencanaan adalah pembangunan venue atletik di Stadion Tridadi. Menurut Harda, komunikasi awal atau sounding dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah dilakukan.
“Insyaallah untuk venue atletik karena sudah ada ide-ide, kami tinggal rembuk. Ini saya dengan Kementerian Olahraga sudah saya sounding-kan juga. Kalau nanti bisa diampu oleh Kementerian Olahraga, alhamdulillah. Kalau enggak, nanti pakai APBD,” jelasnya.
Adapun sejumlah venue yang menjadi prioritas pembangunan antara lain venue panahan, arena sepatu roda, dan lapangan tembak.
Harda menyebut bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kapasitas keuangan daerah.
“Semuanya insyaallah akan saya lengkapi. Semampu kami, urut, entah mana yang dulu, kalau ada peluang kami wujudkan. Insyaallah mulai 2027,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pada 2026 mendatang, anggaran daerah akan difokuskan untuk pemberian dana Rp 50 juta per padukuhan serta alokasi untuk bonus atlet yang memerlukan dana besar. Namun, Pemkab Sleman akan tetap mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat.
“Kalau nanti dari Menteri Olahraga jadi kasih support saya untuk bangun venue atletik, saya bersyukur. Tapi akan berjuang seperti itu. Kita usahakan di Jakarta, kalau Jakarta nggak mampu ya pakai APBD,” tuturnya.
Ketua KONI Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan pihaknya memang menargetkan Kontingen Sleman bisa meraih gelar juara umum empat kali berturut-turut. Setelah sebelumnya mampu hattrick alias juara umum tiga kali berturut-turut di tahun 2017, 2019, dan 2022.
”Tapi kalau quattrick baru sekali ini. Harapan saya ini bisa menginspirasi insan olahraga di Kabupaten Sleman,” katanya.
Ia pun berharap, Sleman bisa kembali menyabet gelar juara umum di Porda yang akan datang pada tahun 2027 di Kulon Progo. ”Bahwa untuk olahraga prestasi kami berjaya dan olahraga profesional kami pun bisa maju,” ucapnya.












