• Tentang Kami
Monday, September 29, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Cendekia

Cermati Gerakan Stop Tot-tot Wuk Wuk, Pakar UMY: Ekspresi Protes Arogansi Pejabat di Jalan Raya

Soal istilah “tot-tot wuk-wuk”, Zuly menilai itu sebagai bentuk kreativitas masyarakat dalam menyampaikan kritik. Sirine sebaiknya hanya untuk Presiden, ambulans, pemadam kebakaran, atau polisi dalam kondisi darurat. Jangan semua pejabat merasa VVIP.

byGalih Priatmojo
September 23, 2025
in Cendekia, headline
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pakar Sosiologi UMY Zuly Qodir mencermati gerakan stop Tot-tot Wuk wuk yakni sirine atau strobo yang kerap dipakai pejabat di jalan raya

Pakar Sosiologi UMY Zuly Qodir mencermati gerakan stop Tot-tot Wuk wuk yakni sirine atau strobo yang kerap dipakai pejabat di jalan raya. [Dok UMY]

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

BANTUL, POPULI.ID – Fenomena gerakan Stop Tot-Tot Wuk Wuk yang viral di media sosial dinilai sebagai bentuk protes wajar masyarakat terhadap perilaku pejabat yang sering meminta prioritas di jalan dengan sirine atau strobo. Bagi publik, bunyi “tot-tot wuk-wuk” kini tak lagi sekadar suara kendaraan darurat, melainkan simbol ketidakadilan yang mereka rasakan setiap hari.

Pakar sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Zuly Qodir, M.Ag., menegaskan keresahan ini tidak boleh dianggap remeh.

BERITA MENARIK LAINNYA

Pakar Keamanan Internasional UMY Sebut Solusi Dua Negara Paling Realistis Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Pakar Gizi UMY Bongkar Penyebab Keracunan Massal Usai Konsumsi MBG

“Kondisi sosial, ekonomi, dan politik kita sebenarnya tidak sedang baik-baik saja. Banyak orang miskin, banyak yang kesulitan mendapat pekerjaan, sementara elit politik sering kehilangan kepercayaan publik. Dalam situasi seperti itu, hal-hal kecil seperti sirine bisa menjadi pemicu kemarahan,” ujarnya mengutip dari laman UMY, Selasa (23/9/2025).

Menurut Zuly, pejabat negara seharusnya lebih peka terhadap kondisi masyarakat.

“Kalau Presiden atau ambulans, wajar diberi prioritas. Tapi kalau semua pejabat, dari anggota DPR, bupati, sampai staf, merasa berhak dapat fasilitas khusus, itu jelas mengganggu ketenangan publik. Wajar masyarakat protes, karena mereka juga sama-sama pembayar pajak,” tegasnya.

Ia mengingatkan, jika keresahan ini tidak ditanggapi serius, protes damai bisa berkembang menjadi amuk massa.

“Secara sosiologis, ini adalah tahap awal protes publik. Kalau dibiarkan, akumulasi kemarahan bisa berbahaya, bahkan berujung pada kerusuhan. Itu yang harus dicegah sejak dini,” jelasnya.

Soal istilah “tot-tot wuk-wuk”, Zuly menilai itu sebagai bentuk kreativitas masyarakat dalam menyampaikan kritik.

“Bahasanya sederhana, lucu, tapi mengena. Itu menunjukkan masyarakat punya cara halus untuk protes. Kalau tidak direspons, jangan kaget kalau bentuk protes ke depan akan lebih keras,” katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan perlunya aturan tegas mengenai siapa saja yang berhak menggunakan sirine.

“Sirine sebaiknya hanya untuk Presiden, ambulans, pemadam kebakaran, atau polisi dalam kondisi darurat. Jangan semua pejabat merasa VVIP. Kalau memang ada agenda penting, ya atur waktu perjalanan lebih awal, jangan malah mengorbankan ketertiban publik,” tutur Zuly.

Ia juga menilai gerakan Stop Tot-Tot Wuk Wuk berpotensi berkembang menjadi lebih dari sekadar tren media sosial.

“Kalau tidak ada respon baik dari pemerintah, protes ini bisa berubah menjadi gerakan sosial terorganisasi. Bedanya dengan demonstrasi, gerakan itu berkelanjutan dan berpotensi melahirkan perubahan nyata,” katanya.

Di akhir, Zuly mengajak masyarakat tetap kritis namun damai, sekaligus mendorong pemerintah untuk lebih mendengar aspirasi rakyat.

“Protes itu wajar. Tapi harus dikelola agar menjadi gerakan positif, bukan sekadar luapan emosi. Kalau semua pihak mau belajar dari fenomena ini, justru bisa menjadi momentum memperbaiki hubungan antara rakyat dan pejabat,” pungkasnya.

Tags: arogansipejabatsirinestroboTot-tot Wuk WukUMYZuly Qodir

Related Posts

Jerusalem menjadi satu di antara sekian wilayah yang jadi rebutan Israel dengan Palestina. Kota tersebut diklaim dua pihak sebagai ibu kota mereka

Pakar Keamanan Internasional UMY Sebut Solusi Dua Negara Paling Realistis Selesaikan Konflik Israel-Palestina

September 27, 2025
korban keracunan di Lumbungrejo, Tempel, Sleman

Pakar Gizi UMY Bongkar Penyebab Keracunan Massal Usai Konsumsi MBG

September 25, 2025
Ilustrasi kendaraan menggunakan strobo atau sirine. [vecteezy/Yulia Gapeenko]

Forum Cik Di Tiro Soroti Penggunaan Strobo, Tekankan Penggunaannya Oleh Aparat

September 22, 2025
dosen Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Berli Paripurna Kamiel , S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.

UMY Kembangkan Teknologi Getaran untuk Deteksi Kebocoran Pipa yang Telah Kantongi Paten

September 17, 2025
dosen Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) UMY Qurratul Aini menunjukkan alat pendeteksi telur

Bantu Ibu Jaga Kualitas Protein, UMY Kembangkan Pendeteksi Telur Busuk

September 8, 2025
Sri Sultan Minta Kampus Kawal Aspirasi Mahasiswa: “Jangan Ada Kekerasan di Yogyakarta”

Sri Sultan Minta Kampus Kawal Aspirasi Mahasiswa: “Jangan Ada Kekerasan di Yogyakarta”

September 1, 2025
Next Post
Bupati Gunungkidul Endah Subekti saat konvoi menutup Festival Literasi 2025, Selasa (23/9/2025)

Bupati Endah Subekti Dorong Gerakan Literasi Serempak Dimulai dari Keluarga hingga Pelaku Usaha

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Kabupaten Bantul memiliki sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi incaran para pendaftar.

10 SMP Favorit di Bantul: Pilihan Terbaik Sekolah Negeri dan Swasta

June 18, 2025
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asyik berjoget usai sidang tahunan MPR RI (tangkapan layer : YT/TVParlemen)

Joget di Atas Luka Rakyat, Tarian di Tengah Kubangan Derita Bangsa

August 18, 2025
ilustrasi : Sekolah Dasar

10 SD Favorit di Bantul dengan Akreditasi A, Layak Jadi Pilihan!

June 12, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.