SLEMAN, POPULI.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan akan menaikkan besaran bonus bagi atlet berprestasi pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY ke-XVII dan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2025. Bonus untuk peraih medali akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman, Heru Saptono, menjelaskan keputusan ini sudah melalui perhitungan bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan National Paralympic Committee (NPC) Sleman.
“Pada prinsipnya dengan bantuan hibah di APBD Perubahan, KONI mendapat sekitar Rp 8 miliar dan NPC Rp 1,6 miliar. Itu insyaallah cukup untuk bonus atlet, sesuai skenario arahan Bupati yang menginginkan ada kenaikan 10 persen dari (Porda) sebelumnya,” jelas Heru, Kamis (2/10/2025).
Ia menyebut anggaran ini akan dicairkan pada tahun 2025, khusus untuk bonus atlet. Sementara bonus untuk pelatih dan official akan dianggarkan pada tahun berikutnya.
“Yang penting sebelum keringatnya kering harus kita belikan. Tahun ini fokus untuk atlet dulu, bonus pelatih dan coach dianggarkan di tahun depan,” katanya.
Sebagai gambaran, pada Porda 2022 lalu, bonus atlet Sleman untuk peraih medali emas mencapai Rp 17 juta, perak Rp 6 juta, dan perunggu Rp 2,5 juta. Dengan skenario kenaikan 10 persen, maka bonus medali emas tahun ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 18,7 juta.
Pemkab Sleman juga berkomitmen memberikan bonus yang setara bagi atlet NPC yang meraih medali. Heru menegaskan perjuangan atlet disabilitas tidak kalah dari atlet non-disabilitas. Sehingga bonus pun dirancang untuk diberikan secara adil.
“Harapannya atlet dari NPC diberikan bonus yang setara. Mereka kan juga berjuang. Kita kan juga harus menyadari sopo sih sing gelem ditakdirkan cacat, kan nggak bisa ya. Makanya bagi mereka harapannya setara disamakan,” ujarnya.
Heru juga menilai anggaran bagi atlet NPC tersebut realistis dan mencukupi. Mengingat jumlah medali emas yang diperoleh NPC Sleman sebanyak 62 medali.
Secara keseluruhan, anggaran dari APBD murni dan perubahan untuk persiapan dan pelaksanaan Porda dan Peparda 2025 ini mencapai Rp 13 miliar. Namun anggaran ini tidak sepenuhnya digunakan untuk bonus.
“Itu mencakup juga untuk persiapan seperti Puslatkab (Pemusatan Latihan Kabupaten) dan kebutuhan lainnya,” ucap Heru.
Pemkab Sleman, kata Heru, menjadi daerah dengan bonus atlet tertinggi se-DIY. Berdasarkan perbandingan, bonus medali emas di daerah lain seperti Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo masih berada di kisaran Rp 15 juta.
“Dengan skenario kenaikan 10 persen, Sleman masih di atas kabupaten/kota lain,” katanya.
Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman, Ibnu Pujarta, menyampaikan hibah dana untuk KONI Sleman pada 2025 sebesar Rp 12 miliar belum mencakup bonus atlet berprestasi. Ada penambahan Rp 8,5 miliar di APBD Perubahan 2025 untuk atlet berprestasi.
Ia menyebut anggaran Rp 8,5 miliar ini bisa ditambahkan setelah ada pergeseran anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelumnya, anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp 76,3 miliar tidak jadi dipakai karena pembiayaan program ini langsung dari APBN.
“Kami alihkan untuk menambah belanja program pelayanan dasar dan anggaran yang lain, termasuk untuk bonus atlet berprestasi. Totalnya sekitar Rp 8,5 miliar,” ungkap Ibnu.