SLEMAN, POPULI.ID – Menjelang kepindahan ke Pasar Godean, para pedagang menggelar tradisi nyekar di Makam Mbah Jembrak, sosok yang diyakini sebagai sesepuh pasar sekaligus pembawa berkah.
Tradisi ziarah dan tabur bunga itu digelar pada akhir pekan sebagai bentuk penghormatan serta ungkapan harapan agar kehidupan berdagang di tempat baru berjalan lancar dan membawa rezeki.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman Harda Kiswaya yang sebelumnya dijadwalkan hadir, mendadak batal karena dpanggil untuk menghadapi Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Ketua Paguyuban Pasar Godean Sri Kundari mengatakan, kegiatan tersebut menjadi simbol ikatan batin antara pedagang dengan pasar yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun.
“Kami berdoa dan menghormati Mbah Jembrak sebagai sesepuh pasar. Semoga pindahan nanti membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh pedagang,” ujarnya.
Ia menambahkan, sesuai arahan Bupati Sleman Harda Kiswaya, proses kepindahan pedagang dari lokasi sementara ke Pasar Godean akan dilaksanakan pada Rabu (29/10/2025).
Berbagai acara tradisional seperti edan-edanan dan bergodo turut disiapkan untuk memeriahkan momen tersebut.
Ia menyampaikan bahwa sejumlah pedagang telah mulai berjualan meskipun agenda boyongan belum resmi dilakukan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman Mae Rusmi Suryaningsih menyambut baik kegiatan doa bersama tersebut. Menurutnya, pemilihan tanggal pindahan yang didasarkan pada “hari baik” mencerminkan kearifan lokal yang masih dipegang kuat oleh para pedagang.
“Antara tanggal 12 dan 29 itu merupakan usulan teman-teman paguyuban, mereka ingin menyesuaikan dengan keyakinan hari baik,” jelasnya.
Mae juga memastikan beberapa sarana pasar yang sempat disoroti Komisi B DPRD Sleman sudah dibenahi, termasuk saluran air dan area parkir.
“Kami sudah menindaklanjuti hasil kunjungan Komisi B. Parkir juga sudah siap menampung kendaraan pengunjung,” katanya.
Pihaknya berencana menghidupkan suasana Pasar Godean dengan kegiatan kreatif seperti lomba fotografi dan fashion show, agar pasar tetap ramai dan menarik bagi masyarakat.
Tradisi nyekar ini menjadi penanda bahwa kepindahan ke Pasar Godean bukan sekadar perpindahan lokasi, melainkan juga langkah baru menuju kehidupan yang lebih baik bagi para pedagang.
(populi.id/Hadid Pangestu)












