YOGYAKARTA, POPULI.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IX pada Sabtu (8/11/2025) di Jogja Expo Center (JEC). Musda bertajuk “Memperkokoh Ketangguhan Ekonomi DIY” ini dihadiri perwakilan pengurus Kadin Indonesia, Kadin kabupaten/kota se DIY, pengurus asosiasi pengusaha dan pengurus Kadin DIY.
Musda ini juga memiliki agenda utama untuk menilai pertanggungjawaban Dewan Pengurus periode 2020-2025, menetapkan program umum, serta memilih dan mengangkat kepengurusan baru.
Ketua Panitia Musda IX Kadin DIY, Gunarta Adibrata, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda lima tahunan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Undang-Undang Kadin Tahun 2022. Ia menyebut Musda menjadi forum strategis bagi pelaku usaha untuk memperkuat arah kebijakan organisasi ke depan.
“Setiap lima tahun, Kadin wajib menyelenggarakan Musda untuk memilih ketua umum baru dan kali ini untuk periode 2025–2030,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Gunarta menjelaskan, peserta Musda dengan hak suara meliputi seluruh Kadin kabupaten/kota se-DIY serta anggota luar biasa dari berbagai asosiasi dan himpunan, seperti PHRI, ASITA, dan Hipmi.
Ia berharap ketua terpilih nanti mampu melanjutkan program strategis kepengurusan sebelumnya dengan lebih inklusif dan berorientasi pada penguatan ekonomi daerah.
“Kami berharap ketua terpilih semakin inklusif dan memperkokoh ketangguhan perekonomian DIY. Harus ada kesinambungan dari program 2020–2025 yang sudah berjalan,” katanya.
Gunarta menambahkan, fokus utama yang akan terus dikembangkan adalah penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi DIY.
“Target kami adalah penambahan anggota UMKM karena sektor ini sangat memperkuat roda perekonomian daerah. Saat ini Kadin DIY telah menambah sekitar lima ribu anggota UMKM yang tersebar di seluruh kabupaten/kota,” jelasnya.
Ketua Umum Kadin DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, mengungkapkan organisasi yang dipimpinnya selama lima tahun ini telah menjalankan program strategis utama yang konsisten. Yaitu peningkatan pada kapasitas UMR dan kualitas sumber daya manusia, serta transformasi dengan semangat gotong royong.
Ia mengakui, pada awal masa kepemimpinan, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi dunia usaha di DIY. Sehingga banyak kegiatan yang belum dapat terlaksana secara maksimal.
“Perekonomian DIY terpuruk karena pandemi Covid-19, mengalami kontraksi hingga minus 2,69 persen pada tahun 2020. Namun di tengah kesulitan itu, kami bergerak cepat menjadi mitra strategis pemerintah,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung soal tantangan yang dihadapi ke depan akan berbeda, yakni ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. Menurutnya, pondasi yang sudah dibangun UMKM, sumber daya manusia (SDM), dan digitalisasi harus dilanjutkan dan disempurnakan.
Mangkubumi menegaskan, ke depan Kadin DIY harus mampu mengambil peran lebih besar sebagai penggerak utama perekonomian sekaligus mitra pemerintah dalam pembangunan daerah. Satu di antara fokus utamanya adalah memastikan UMKM benar-benar menjadi pilar utama ekonomi DIY.
“Kadin DIY harus memperkuat human capital melalui program vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Kita harus mengakselerasi transformasi digital di semua lini usaha,” ucapnya.
Selain itu, Kadin DIY juga akan menaruh perhatian pada dua agenda penting, yakni transisi menuju ekonomi hijau dan penguatan sinergi pentahelix. Melibatkan dunia usaha, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media. Seluruh agenda ini dibahas dalam Musda IX untuk merumuskan program umum organisasi yang adaptif terhadap tantangan zaman.
“Keberhasilan program Kadin sangat bergantung pada kesatuan, solidaritas, dan sinergisme kita semua,” tandas Mangkubumi.












