YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dukungan APBN untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diwujudkan melalui berbagai kebijakan pemerintah yang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Sejumlah program strategis nasional mulai hadir di masyarakat, mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), penyediaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), penyelenggaraan Sekolah Rakyat (SR), revitalisasi sarana pendidikan, pembangunan SMA Unggul Garuda, hingga penguatan sektor pangan dan energi.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) DIY mencatat sampai dengan akhir September 2025, anggaran untuk program MBG telah terealisasi sebesar Rp 391,17 miliar. Total penerima manfaatnya di wilayah DIY sebanyak 555.901 orang.
Kemudian, pendirian Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sudah mencapai 438 unit di DIY yang telah diresmikan secara nasional pada tanggal 21 Juli 2025 lalu. Program KDMP ini didukung dengan Dana Keistimewaan (Danais) yang sudah melakukan inkubasi bisnis untuk 20 koperasi.
Kanwil DJPb DIY juga mencatat sampai akhir September 2025, terdapat 412 rumah dibangun melalui program FLPP dengan perkiraan alokasi sebesar Rp25,89 miliar.
“Sekolah rakyat juga telah dibangun di Bantul dan Sleman dengan jumlah siswa sebanyak 275 orang dan mulai dibuka sejak tanggal 14 Juli 2025,” kata Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta, Sabtu (15/11/2025).
Ia menyampaikan sebanyak 50 sekolah telah direvitalisasi di DIY dari target sebanyak 133 sekolah sampai dengan akhir September 2025.
Agung menyebut program ketahanan pangan di DIY juga telah dilaksanakan melalui program Lumbung Mataraman, intensifikasi sawah, dan diversifikasi pangan lokal. Realisasinya mencapai Rp 245,95 miliar sampai dengan akhir September 2025.
“Sedangkan untuk program ketahanan energi di DIY difokuskan pada peningkatan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi daerah,” ujar Agung.
Adapun belanja negara di DIY sampai dengan akhir September 2025 mencapai Rp 14,98 triliun. Sementara itu, pendapatan negara sampai dengan September 2025 mencapai Rp 6,67 triliun atau 63,76 persen dari target.
Agung menyatakan kinerja APBN hingga 30 September 2025 tetap solid dan terjaga. Menurutnya, APBN terus dikelola secara hati-hati namun ekspansif sebagai instrumen fiskal utama.
“Guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global,” ucapnya.



![Ilustrasi beras. [vecteezy/Suwinai Sukanant]](https://populi.id/wp-content/uploads/2025/07/ilustrasi-beras-120x86.png)








