SLEMAN, POPULI.ID – Kabupaten Sleman yang merupakan satu diantara wilayah administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta baru saja merayakan hari jadi yang ke-108. Wilayah yang terletak di lereng Gunung Merapi ini memiliki riwayat panjang terkait asal-usulnya, diantaranya penamaan Sleman yang memiliki keterkaitan dengan Sulaiman.
Wilayah Sleman diketahui memiliki luas 574,82 kilometer persegi atau sebesar 18 persen dari luas keseluruhan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kabupaten yang identik dengan Merapi dan salak ini memiliki 17 Kecamatan, 86 desa serta 1.212 dusun.
Berdasar riwayatnya, Sleman yang kini telah berusia satu abad lebih memiliki sejarah panjang terkait asal-usulnya, terutama mengenai namanya yang dikaitkan dengan Sulaiman.
Tak sedikit diantaranya yang berpandangan bahwa penamaan Sleman memiliki keterikatan dengan sosok Nabi Sulaiman. Tapi bagaimana faktanya?
Berdasar bukti tertulis mengutip dari laman Pemkab Sleman, disebutkan sebelum bernama Sleman, dinamai Sulaiman.
Hal itu tertuang pada Rijksblad no. 11 tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916. Di mana disebutkan dalam laporan tersebut wilayah Kasultanan Yogyakarta dibagi dalam tiga wilayah kabupaten yaitu Bantul, Kalasan serta Sulaiman.
Ketiga wilayah tersebut dipimpin oleh bupati yang membawahi sejumlah distrik yang dipimpin seorang yang disebut sebagai panji.
Dari laporan di dalam Rijksblad tersebut Kabupaten Sulaiman memiliki 4 distrik yaitu Distrik Joemeneng yang terdiri dari 6 onderdistrik dan 58 kalurahan, Distrik Mlati yang terdiri dari 5 onderdistrik dan 46 kalurahan serta Distrik Klegoeng yang terdiri dari 6 onderdistrik dan 52 kalurahan.
Sumber Lain
Dalam sumber yang lain, terdapat beberapa penyebutan Sulaiman yang diduga merujuk pada nama Kabupaten Sleman di kemudian hari. Meskipun ada pula sumber yang menyebutkan bahwa Sleman dan Sulaiman merupakan dua wilayah yang berbeda.
Mengenai penyebutan Sulaiman yang merujuk pada Kabupaten Sleman dikemudian hari bisa dilihat dari buku Regeeringsalmanak voor Nederlandsch Indie tahun 1882.
Publikasi tahunan pemerintah Hindia Belanda tersebut menyebutkan adanya kabupaten di wilayah Kasultanan Mataram yang disebut Soeleman atau Sulaiman.
Penyebutan yang sama juga terdapat pada buku Beschrijving van Het Eiland Java Jilid III karangan W Van Gelder di tahun 1882.
Di dalam buku mengenai deskripsi Pulau Jawa itu juga disebutkan adanya 8 wilayah Kasultanan Yogyakarta yang diantaranya terdapat Kabupaten Sulaiman.
Sedangkan sumber yang menyebut bahwa Sleman dan Sulaiman adalah dua wilayah yang berbeda bisa disimak dalam Buku Almanak Prijai 1898 Julid II karya F Wiggers.
Di buku itu disebut ada nama Sleman dan Sulaiman yang masuk dalam wilayah Mataram.
Lalu dalam buku Regeeringsalmanak voor Nederlandsch Indie tahun 1898 disebutkan wilayah Mataram terdiri dari 10 kabupaten. Dimana diantaranya terdapat Sleeman bukan Sulaiman.
Keluarga Belanda
Di luar sumber-sumber yang telah disebutkan, ada yang berspekulasi bahwa nama Sleman berasal dari penyebutan keluarga di riwayat orang Belanda.
Hal itu mengingat pada tahun 1816 di Haarlem yang terletak di Belanda tercatat ada seorang bernama Christoffel dengan nama keluarga Sleman.
Kemudian pada abad ke-18 juga terdapat nama orang bermarga Sleman diantaranya G. Sleman hingga Casper Sleman.
Nama itu termuat dalam surat kabar Belanda Leeuwarder Courant yang terbit pada 15 September 1764 hingga Oprechte Haarlemsche Courant pada 20 September 1783.
Penetapan Hari Jadi Sleman
Di luar dari diskursus mengenai asal usul penamaan Sleman apakah terkait dengan Sulaiman atau tidak, yang pasti hari jadi Kabupaten Sleman telah disepakati dan ditentukan yakni pada 15 Mei 1916.
Mengutip dari laman Pemkab Sleman penetapan tersebut telah melalui proses penelitian yang panjang yang kemudian ditetapkan melalui Perda no. 12 tahun 1998 tanggal 9 Oktober 1998.
Dari perhitungan almanak hari jadi Kabupaten Sleman bertepatan dengan hari Senin Kliwon tanggal 12 Rajab tahun Je 1846 Wuku Wayang.
Dari dasar perhitungan tersebut ditentukan surya sengkala atau perhitungan tahun masehi Rasa Manunggal Hanggatra Negara yang memiliki arti Rasa=6, Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1 yang terbaca 1916.
Kemudian menurut perhitungan Jawa, hari jadi Kabupaten Sleman yakni Anggana Catur Salira Tunggal yang berarti Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1 sehingga dibaca 1846.