SLEMAN, POPULI.ID – Ketua DPRD Sleman, Y Gustan Ganda, mengajak media baru populi.id untuk ikut mengoptimalkan branding para wakil rakyat di Bumi Sembada.
Menurutnya, media seperti populi.id dapat menjadi jembatan penting dalam membangun citra positif lembaga legislatif.
Hal tersebut disampaikan Ganda saat menerima audiensi tim populi.id, yang digawangi Direktur Utama PT Populi Media Nusantara, Andi Sumarsono; Pemimpin Redaksi populi.id, Daniswara Tri Atmaja; dan Editor populi.id, Rahadian Bagus.
Dalam kesempatan itu, Ganda menegaskan komitmen untuk menjalankan fungsi pengawasan DPRD Sleman guna meningkatkan kinerja pemerintahan, terutama dalam pelaksanaan undang-undang dan pelayanan publik.
“Sebagai Ketua DPRD Sleman, saya ingin membawa hal-hal baik ke lembaga serta membangun citra positif ke tengah masyarakat. Semua harus dimulai dari hal-hal kecil. Sebab, sesuatu yang besar lahir dari langkah kecil yang luar biasa,” ujarnya.
“Setiap rapat, saya minta semua dewan membawa tumbler sendiri. Bisa dibayangkan, kalau setiap hari rapat, berapa ratus botol plastik yang dihasilkan. Sekarang, rapat DPRD Sleman tanpa botol plastik. Ke depan, snack rapat juga tidak lagi dikemas di dalam kardus, tapi pakai lepek (tempat saji tradisional),” jelasnya.
Tak hanya soal lingkungan, Ganda pun mendorong kebijakan nyata untuk mendukung pelaku UMKM di Kabupaten Sleman.
Ia menargetkan 70 persen dari total anggaran konsumsi DPRD Sleman, yang mencapai sekitar Rp1 miliar per tahun, akan dibelanjakan ke UMKM lokal.
“Ini bukan sekadar polesan, tapi benar-benar dukungan konkret. Saya ingin wajah 50 anggota dewan di Kabupaten Sleman tidak hanya tampak baik, tapi juga memang berperilaku baik. Itu yang perlu kami bangun bersama,” tegasnya.
Ganda menambahkan, tantangan ke depan adalah menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat.
“Saya yakin, jika orangnya baik, kebijakan yang dihasilkan pun akan baik,” imbuhnya.
Karenanya, Ganda mengajak populi.id untuk secara nyata merealisasikan niat baik tersebut, khususnya dalam hal branding para anggota dewan.
“Teman-teman di populi.id bukanlah orang-orang baru buat saya. Kita sudah lama menjalin relasi, bahkan bersama-sama membangun Kabupaten Sleman,” pungkasnya.
Selama orangnya baik, kerja benar sesuai dengan ketugasan, amanah dsb. Apa masih perlu branding?
Sebagai makhluk sosial yg salah satunya kebutuhan akan komunikasi, orang akan dengan segera memperoleh informasi ttg sosok dpr/dprd. Apa masih perlu branding?
Ketika masih mencalonkan diri hampir pasti menjanjikan hal2 yg menyenangkan masyarakat maupun individu. Ketika sdh jadi masyarakat/individu akan menunggu/menagih janji2 tsb. Apa masih perlu branding?
Kecuali dalam pencalonannya terjadi take and gift atau jual beli atau money politic sehingga bukan kinerja yg ditawarkan…
BRANDING MENJADI SOLUSI yg tentu hanya akan menjadi polesan belaka tak ubahnya sang pesolek.