• Tentang Kami
Wednesday, June 11, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Makna Sangkan Paraning Dumadi: Sebuah Konsep Hidup Bernilai Religi Tinggi

Sangkan Paraning Dumani merupakan konsep hidup yang lekat dengan masyarakat Jawa terkhusus di lingkup Keraton Yogyakarta, lalu apa maknanya?

byGalih Priatmojo
January 31, 2025
in headline, Kultur
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Makna Sangkan Paraning Dumadi: Sebuah Konsep Hidup Bernilai Religi Tinggi

Ilustrasi sangkan paraning dumadi. pixabay/dedy_timbul]

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Bagi sebagian masyarakat yang tinggal di Yogyakarta barangkali kerap mendengar istilah Sangkan Paraning Dumadi. Kalimat yang sangat lekat dengan filosofi Keraton Yogyakarta itu bahkan dalam beberapa kesempatan tak jarang dikutip oleh para politisi tanah air, salah satunya mantan Presiden Soeharto.

Lalu apa itu Sangkan Paraning Dumadi?

BERITA MENARIK LAINNYA

Dibiayai Danais Rp5 Miliar, Pemkot Yogyakarta Bangun Rusunawa di Balerejo

Pemkot Yogyakarta Temukan Cacing Hati pada Sejumlah Hewan Kurban

Tujuan Hidup

Konsep Sangkan Paraning Dumadi dalam riwayatnya telah ada jauh sebelum dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga ketika masa penyebaran agama Islam di tanah Jawa tepatnya ketika berdirinya Kerajaan Demak.

Sangkan Paraning Dumadi merupakan salah satu konsep yang lahir dari kebudayaan Jawa tentang hidup untuk mencapai kesempurnaan.

Sangkan Paraning Dumadi berdasar maknanya yakni asal dan tujuan hidup manusia. Dimana manusia itu harus mengetahui dari mana asal segala sesuatu yang hidup dan harus kemana tujuan segala sesuatu yang hidup itu.

Franz Magnis-Suseno menyebut konsep Sangkan Paraning Dumadi sebagai inti kebijaksanaan mistik Jawa. Dalam pengertiannya manusia harus sampai pada sumber hidupnya yakni Tuhan bila ia ingin mencapai kesempurnaan.

Tercatat dalam Berbagai Serat

Dikutip dari I Kuntara Wiryamartana berjudul Arjuna Wiwaha: Transformasi Teks Jawa Kunu Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa (1990), konsep ini pertama kali muncul pada pupuh X dalam kakawin Arjuna Wiwaha yang ditulis Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Raja Erlangga (1019-1042).

Konsep Sangkan Paraning Dumadi juga muncul dalam sejumlah serat di antaranya Wedhatama.

Dalam tulisan Seno Sastroamidjojo di buku berjudul Wedhatama (1961), di dalam serat ini Sangkan Paraning Dumadi disebutkan lewat istilah purwa yakni wekasing jagad raya atau awalan, kemudian akhirnya alam semesta seisinya.

Konsep yang lahir dari rahim kebudayaan Jawa ini mengandung nilai religi yang tinggi dan bersifat universal.

Tak heran bila kemudian konsep ini banyak diadopsi di berbagai serat termasuk di dalam naskah Islam kejawen seperti Serat Dewa Ruci, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Centini serta Serat Wulangreh.

Sekaten dan Sumbu Filosofi

Di masa awal persebaran agama Islam di Jawa yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Demak, Sunan Kalijaga menggunakan konsep Jawa tersebut sebagai sarana dakwah sesuai dengan napas-napas keislaman.

Konsep itu oleh Sunan Kalijaga dimanifestasikan melalui tradisi membunyikan gamelan di peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal.

Tradisi ini yang kemudian jamak dikenal dengan tradisi Sekaten yang hingga kini masih dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta.

Tak hanya Sekaten, oleh Keraton Yogyakarta konsep Sangkan Paraning Dumadi juga diwujudkan dalam produk tata ruang keraton.

Dari sejumlah sumber sejarah, sumbu filosofi dibangun pada abad ke-18. Ide itu dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I.

Tiga titik tata ruang yang mewakili sumbu filosofi tersebut yakni Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta hingga Panggung Krapyak.

Tags: hidupkebudayaan jawasangkan paraning dumadisumbu filosofiYogyakarta

Related Posts

Ilustrasi rusunawa Kota Yogyakarta

Dibiayai Danais Rp5 Miliar, Pemkot Yogyakarta Bangun Rusunawa di Balerejo

June 10, 2025
petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melakukan pemeriksaan fisik terhadap hewan kurban

Pemkot Yogyakarta Temukan Cacing Hati pada Sejumlah Hewan Kurban

June 7, 2025
Kolese De Britto satu diantara rekomendasi SMA swasta favorit di Yogyakarta

7 SMA Swasta Favorit di Yogyakarta, Alternatif Pilihan Selain Sekolah Negeri

June 6, 2025
Kuasa hukum warga Tegal Lempuyangan, staf advokasi LBH Yogyakarta Raka Ramadhan menjelaskan terkait polemik yang masih terjadi dengan PT KAI, Kamis (5/6/2025)

Dialog Buntu, Warga Lempuyangan Kirim Surat Keberatan Kali Kedua kepada PT KAI

June 5, 2025
SD Negeri Ungaran 1, satu diantara 7 rekomendasi SD terbaik di Kota Yogyakarta berdasar ASPD terbaru

7 Rekomendasi SD Terbaik di Kota Yogyakarta Berdasar ASPD Terbaru

June 5, 2025
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi.

Pemkot Yogyakarta Minta Orangtua Awasi Jajanan Anak, Utamakan Kebutuhan Gizi

June 5, 2025
Next Post
Sempat Mengerang Kesakitan Saat Kontra Persik, Begini Kondisi Terkini Bek PSS Sleman Cleberson Souza

Kondisi Terkini Cleberson Souza dan Hokky Caraka Jelang Laga Borneo FC kontra PSS Sleman

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
Polresta Sleman menggelar konferensi pers sekaligus merilis sosok Christiano pengemudi BMW yang tewaskan mahasiswa UGM Argo di Jalan Palagan, Sleman, Rabu (28/5/2025).

Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa UGM Usai Ditabrak BMW, Polisi Ungkap Upaya Penggantian Pelat Nomor

May 28, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.