• Tentang Kami
Wednesday, July 2, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Jejak Migrasi Etnis Tionghoa hingga Berlabuh di Kota Solo

Etnis Tionghoa dikabarkan telah mendiami Kota Solo jauh sebelum berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta

byGalih Priatmojo
February 1, 2025
in headline, Jateng
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Jejak Migrasi Etnis Tionghoa hingga Berlabuh di Kota Solo

Ilustrasi Kota Solo, tepatnya di wilayah Jalan Slamet Riyadi. [pexels/unggul Budi]

0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

JATENG, POPULI.ID – Walau kental dengan tradisi dan budaya Jawa, konon penghuni pertama yang menetap di Kota Solo bukanlah dari suku Jawa. Etnis tionghoa disebut-sebut merupakan kelompok pertama yang menempati wilayah yang dahulunya merupakan sebuah desa kecil. Mereka bahkan dikabarkan mendiami wilayah Solo jauh sebelum berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta.

Migrasi etnis Tionghoa ke Solo diperkirakan terjadi pada awal 1700-an. Saat itu, Desa Sala, cikal bakal Kota Solo, menjadi jalur perdagangan penting. Para migran Tionghoa tiba melalui pelabuhan Semanggi, menyusuri Kali Pepe menuju Desa Sala. Keberadaan pelabuhan seperti Kabanaran dan Penjalang menguatkan dugaan bahwa jalur air menjadi rute utama mereka memasuki Solo.

BERITA MENARIK LAINNYA

Kembali Tunjukkan Dukungan untuk Komunitas LGBTQ, Agnez Mo Jadi Perbincangan Publik

Fakta-fakta Ayam Goreng Widuran Solo yang Baru Ngaku Nonhalal Setelah Setengah Abad Beroperasi

Kelenteng Tien Kok Sie, yang kini berdiri megah di kawasan Pasar Gede, menjadi bukti historis kedatangan mereka. Kelenteng ini memuja dewa penguasa lautan, mencerminkan asal-usul mereka dari Provinsi Fujian, Tiongkok. Meski Solo tidak berbatasan langsung dengan laut, keyakinan ini menegaskan peran jalur air sebagai jalur utama migrasi mereka.

Komunitas Tionghoa di Solo awalnya menetap di Kampung Balong dan Coyudan. Kampung Balong dihuni oleh masyarakat kelas menengah dan bawah yang bekerja sebagai pedagang kelontong, buruh industri, hingga pembatik. Nama “Balong” diyakini berasal dari pelafalan “barangan,” teriakan para pedagang yang berkeliling menjajakan barang dagangan.

Sementara itu, masyarakat Tionghoa kelas atas menetap di Coyudan, yang menjadi pusat aktivitas perdagangan. Kawasan ini berkembang menjadi daerah elit dengan toko-toko besar yang dimiliki oleh pedagang kaya.

Hingga saat ini, jejak keberadaan etnis Tionghoa di Solo tetap terlihat, terutama di kawasan Pasar Gedhe dan Kelenteng Tien Kok Sie. Peninggalan ini menjadi simbol harmoni budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Kisah ini menjadi bukti bahwa sejak awal Kota Solo telah menjadi melting pot budaya, di mana berbagai etnis dan tradisi bertemu, saling memengaruhi, dan membentuk identitas kota yang kita kenal hari ini.

Tags: Kelenteng Tien Kok SiekomunitasmigrasiSolotionghoa

Related Posts

Melalui unggahan Instagram Story, Agnez tampak membagikan berbagai potret suasana parade komunitas LGBTQ yang penuh warna.

Kembali Tunjukkan Dukungan untuk Komunitas LGBTQ, Agnez Mo Jadi Perbincangan Publik

June 30, 2025
Warung ayam goreng Widuran yang menuai polemik usai mendeklarasikan nonhalal.

Fakta-fakta Ayam Goreng Widuran Solo yang Baru Ngaku Nonhalal Setelah Setengah Abad Beroperasi

May 26, 2025
Ilustrasi hotel

7 Hotel Murah Dekat Stasiun Purwosari Solo

February 25, 2025
Next Post
Direvitalisasi dengan Nilai Rp1,3 Miliar, Pasar Kluwih Kini Dilengkapi Fasilitas Modern

Direvitalisasi dengan Nilai Rp1,3 Miliar, Pasar Kluwih Kini Dilengkapi Fasilitas Modern

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Ilustrasi SMP di Sleman

8 SMP Terbaik di Sleman yang Bisa Jadi Pilihan

June 4, 2025
Berikut 10 SMP unggulan di Bantul yang bisa dijadikan acuan sebelum mendaftar SPBM 2025.

Inilah 7 SMP Unggulan di Bantul yang Paling Diburu Jelang SPMB 2025

June 9, 2025
Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
Polresta Sleman menetapkan Christiano Pengarapenta penabrak mahasiswa UGM Argo sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara

Penabrak Argo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

May 28, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.