KULON PROGO, POPULI.ID – Jembatan Srandakan lama yang sejak beberapa waktu lalu tiang penyangganya rapuh akibat tergerus aliran sungai Progo pasca jebolnya DAM, akhirnya roboh.
Dalam video yang salah satunya dibagikan akun @kabarkulonprogo, terlihat jembatan yang dulunya merupakan jalur kereta lori pengangkut tebu itu kondisinya putus.
Sementara terlihat puing jembatan Srandakan yang putus tertutup aliran sungai Progo yang malam itu mengalir deras.
“Sekilas info! Jembatan Srandakan lama putus 7 Feb 2025,” tulis keterangan video itu.
Menurut Kepala BPBD Kulon Progo Akhid Nur Hartono, robohnya jembatan Srandakan lama itu salah satu faktornya karena tak kuat menahan debit air di Sungai Progo yang dalam beberapa hari terakhir tinggi.
Apalagi ditambah sebelumnya DAM yang lokasinya tak jauh juga telah jebol.
“Ini salah satunya dampak jebolnya DAM Srandakan hingga mengakibatkan tiang penyangga jembatan tak kuat menahan derasnya arus air Sungai Progo,” jelasnya.
Perbaikan DAM
Lebih jauh, jebolnya DAM juga berpotensi merusak jembatan Srandakan baru yang lokasinya tak jauh.
Oleh karena itu, pihaknya telah berkirim surat ke BBWSSO untuk perbaikan DAM Srandakan.
“Tujuannya tentu agar bisa menahan aliran Sungai Progo yang selama musim hujan ini mengalir deras dan berpotensi membuat erosi yang bisa mengancam pilar di jembatan Srandakan baru,” ujarnya.
Jembatan Srandakan Lama Berusia Satu Abad
Jembatan Srandakan lama yang runtuh diketahui telah berusia satu abad dan menyimpan banyak sejarah.
Dibangun pada tahun 1925 dan diresmikan pada tahun 1929, jembatan ini awalnya berfungsi sebagai jalur kereta api lori pengangkut tebu sepanjang 531 meter dengan 59 bentang masing-masing sepanjang 9 meter.
Pada masanya, jembatan ini menjadi tulang punggung transportasi dan ekonomi.
Pada tahun 1951, fungsi jembatan ini dialihkan menjadi jembatan jalan raya, dan mengalami beberapa kali renovasi serta perubahan struktur.
Meskipun demikian, struktur bawah jembatan seperti pilar dan pondasi tidak pernah mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali dibangun.
Faktor usia dan perubahan lingkungan menjadi penyebab utama degradasi struktur jembatan yang tak terhindarkan.