SLEMAN, POPULI.ID – Belum kelar kasus dugaan korupsi hibah Pariwisata, Kabupaten Sleman kini digoyang dugaan kasus rasuah terkait pengadaan program wifi gratis tahun Anggaran 2022-2023 di lingkup Diskominfo Sleman.
Pihak kepolisian bergerak cepat dengan memeriksa 10 orang terkait adanya dugaan korupsi program Wifi tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menyebut 10 orang yang diperiksa berasal dari pihak dinas terkait hingga penerima manfaat.
“Kami sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 10 saksi yakni dari dinas, PPK serta penerima manfaat. Rencana pekan depan akan ada pemeriksaan kepada penyedia jasa,” ujarnya Jumat kemarin.
Ia mengungkapkan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan pengadaan wifi yang merupakan program kampanye bupati sebelumnya tersebut sejak 2024 lalu.
“Jadi kami sudah melakukan penyelidikan sejak tahun kemarin, kami kumpulkan data dan keterangan yang diperlukan penyidik kepada Diskominfo Sleman,” terangnya.
Mengenai soal modusnya apakah terkait mark up dan lainnya, baru akan diungkap setelah diketahui hasil auditnya nanti dari BPKP.
“Kami dari kepolisian masih menunggu informasi dari penyedia jasa yang dijadwalkan pekan depan untuk pemeriksaan. Setelah itu kami akan mengajukan audit investigasi ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP guna menghitung potensi kerugian. Soal bagaimana modusnya nanti tunggu hasil audit ya,” jelasnya.
Program Prioritas
Seperti disinggung sebelumnya, program wifi gratis merupakan bagian dari prioritas yang dijalankan pemangku wilayah Sleman sebelumnya.
Bila menilik dari situs Kominfo Sleman, program tersebut merupakan program prioritas bupati Kustini Sri Purnomo yang jangkanya multi years, dimulai sejak 2021. Meski begitu tak ada detil total anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut.
Pembiayaan program tersebut diketahui menggunakan tahun anggaran 2022 senilai Rp3.203.200.000 kemudian untuk anggaran tahun 2023 sebesar Rp5.374.950.000.
Pada 2023 lalu, bupati Sleman kala itu Kustini Sri Purnomo mengklaim bahwa seluruh wilayah Sleman telah terkoneksi internet melalui pemasangan wifi gratis di sejumlah tempat.
Ia menyebut program bernama Wifi Sleman untuk sesarengan itu telah terpasang di 1950 titik di Sleman. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.212 titik terpasang di padukuhan di Sleman.
“100 persen sudah terpasang semua,” katanya pada Sabtu (18/11/2023) lalu.
Kustini menyebut titik wifi gratis yang dipasang sebagian besar berada di area kumpul masyarakat yakni di balai warga, pos ronda, masjid hingga tempat wisata.
Kala itu Kustini menyebut program Wifi Sleman untuk sesarengan itu sebagai pendukung menuju smart city.
Disamping itu, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jaringan internet yang terjangkau dan mudah.
Danang Maharsa Prihatin
Sebagai sosok yang sempat menjadi kompatriot di periode sebelumnya Wakil Bupati terpilih Danang Maharsa mengaku prihatin mendengar adanya dugaan korupsi program wifi gratis di Sleman.
“Kalau betul ini tentu sangat disayangkan. Apalagi ini dari anggaran APBD yang jadi program prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari padukuhan, komunitas hingga pasar tradisional,” katanya.
Lebih jauh, ia bersama bupati Harda Kiswaya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah bahkan meminimalisir celah terjadinya korupsi dan penyimpangan di lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman.
“Tentu ini jadi bahan kami evaluasi supaya untuk pemerintah selanjutnya ini berjalan disiplin, tertib serta taat hukum,” tukasnya.