• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home Bisnis

Pakar UGM Beberkan Taktik Hadapi Gejolak Pasar di tengah Penurunan IHSG

Beberapa waktu lalu Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami penurunan hingga memicu BEI memberlakukan trading halt selama 30 menit. Begini respon pakar ekonomi UGM

byGalih Priatmojo
March 24, 2025
in Bisnis, headline
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ilustrasi bursa efek

ilustrasi bursa efek. [pixabay/geralt]

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

SLEMAN, POPULI.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 5% pada 18 maret lalu yang memicu Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt selama 30 menit sebagai bagian dari mekanisme circuit breaker yang dirancang untuk mengantisipasi kepanikan pasar dan volatilitas ekstrem.

Penurunan tajam IHSG ini menurut Akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Rijadh Djatu Winardi mencerminkan respons pasar terutama dari investor asing terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik di Indonesia.

BERITA MENARIK LAINNYA

Peneliti UGM Berhasil Temukan Genetik Baru untuk Pengembangan Produksi Padi Hitam

Ahli UGM Jawab Isu Kelinci Percobaan Terkait Uji Klinis Vaksin TBC: Itu Keliru!

Salah satu pemicu utama adalah ketidakjelasan arah kebijakan fiskal pemerintah, termasuk rencana peningkatan belanja negara yang tidak didukung oleh sumber pendanaan yang solid.

“Defisit APBN dalam dua bulan pertama 2025 semakin memperparah kekhawatiran ini,” jelasnya seperti dilansir dari laman UGM, Sabtu (22/3/2025).

Selain itu, aksi jual besar-besaran saham-saham big cap di sektor perbankan BUMN turut memperburuk situasi. Kebijakan kontroversial seperti penghapusan pencatatan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan regulasi Danantara mendapat respons negatif dari pasar.

Ketidakjelasan aturan dan potensi konflik kepentingan yang menyertainya telah mendorong investor untuk mengurangi eksposur mereka di sektor keuangan.

Salah satu kebijakan lainnya yang menjadi sorotan adalah program makan bergizi gratis (MBG) senilai 28 miliar dollar per tahun. Rijadh menilai program ini memiliki manfaat sosial yang besar, tetapi juga berisiko terhadap stabilitas fiskal.

“Jika tidak dikelola dengan baik, program ini dapat memperbesar defisit anggaran, yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan investor dan memicu aksi jual saham,” tuturnya.

Ditambah lagi, pembentukan 80.000 koperasi desa dengan pinjaman besar dari bank-bank BUMN menimbulkan kekhawatiran akan risiko kredit macet.

Dari sisi aliran modal, net sell asing pada 18 Maret mencapai Rp2,48 triliun, sementara local buyer memborong saham big caps senilai 2,5 triliun rupiah.

“Tren penjualan oleh investor asing sudah terlihat sejak Februari, diperburuk oleh penurunan rating saham Indonesia oleh lembaga keuangan global seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs,” ungkap Rijadh.

Lebih lanjut, tercatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm) dan 0,09% (yoy) pada Februari 2025. Deflasi ini menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat, yang berpotensi menekan sektor riil, termasuk properti, otomotif, dan perbankan.

Namun, Rijadh menegaskan bahwa meskipun deflasi mencerminkan pelemahan daya beli, faktor ini bukan penyebab utama dari penurunan IHSG pada 18 Maret. Ia meyakini jika deflasi terus terjadi, dampaknya akan bersifat jangka panjang terhadap emiten-emiten tertentu yang bergantung pada konsumsi domestik.

Sebelumnya, selama pandemi Covid-19, BEI juga beberapa kali menerapkan trading halt untuk mengendalikan volatilitas pasar. Salah satu yang paling bersejarah terjadi sepanjang Maret 2020 ketika IHSG mengalami kejatuhan tajam akibat kepanikan investor.

Rijadh menyoroti perbedaan mendasar antara trading halt 2025 dengan yang terjadi pada masa awal pandemi tersebut. Ia menuturkan, pada 2020 gejolak pasar dipicu oleh faktor eksternal, yakni ketidakpastian global akibat pandemi.

Sementara itu, pada 2025 gejolak lebih banyak dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan ekonomi domestik dan reaksi negatif investor terhadap regulasi baru. Pada 2020, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah-langkah mitigasi tambahan seperti pembatasan penjualan saham tanpa kepemilikan dan pembelian kembali saham oleh perusahaan tanpa persetujuan pemegang saham.

“Sebaliknya, pada 2025, pasar lebih merespons sentimen kebijakan fiskal dan moneter yang dianggap tidak kredibel oleh investor,” ujarnya.

Mekanisme trading halt memiliki peran penting dalam meredam kepanikan di pasar. Rijadh menjelaskan bahwa penghentian perdagangan sementara memberikan waktu bagi investor untuk mencerna informasi dan menghindari keputusan impulsif.

Trading halt juga membuka peluang bagi investor untuk melakukan strategi buy on weakness, dengan catatan harus dilakukan secara cermat dan bertahap untuk menghindari kerugian lebih lanjut akibat penurunan harga saham yang berkelanjutan. Ia pun memberikan beberapa tips bagi investor untuk menghadapi ketidakpastian pasar.

“Di setiap krisis, market akan mengalami rebound. Bisa menjadi kesempatan asal hati-hati dalam menyikapinya karena tidak ada yang tahu kapan bottom dari penurunan terjadi,” pesannya.

Ia berpesan dalam kondisi pasar yang bergejolak, penting untuk tidak panik dan mengambil keputusan berdasarkan emosi. Menurutnya, diversifikasi kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi. Investor perlu menyebar investasi mereka ke berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, dan reksadana.

Jika investor ingin melakukan pembelian saham untuk jangka pendek di tengah penurunan IHSG, ia menyarankan agar para investor lebih berhati-hati.

“Bisa juga mencicil untuk membeli saham-saham dengan fundamental bagus, dan jangan lupa terapkan cut loss secara disiplin untuk melindungi modal investasi,” pungkasnya.

Tags: IHSGpenurunanRijadh Djatu Winardisahamstabilitas fiskalUGM

Related Posts

Ilustrasi padi hitam

Peneliti UGM Berhasil Temukan Genetik Baru untuk Pengembangan Produksi Padi Hitam

May 18, 2025
Epidemiolog UGM dr Riris Andono Ahmad memberi penjelasan terkait rumor kelinci percobaan terkait uji klinis vaksin TBC di Indonesia

Ahli UGM Jawab Isu Kelinci Percobaan Terkait Uji Klinis Vaksin TBC: Itu Keliru!

May 17, 2025
UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun soal Ijazah Jokowi

UGM Siap Hadapi Gugatan Rp69 Triliun soal Ijazah Jokowi

May 16, 2025
Mantan Presiden Indonesia Jokowi menemui eks dosen pembimbing ketika di UGM yakni Kasmudjo. Pertemuan tersebut disorot di tengah isu ijazah palsu yang menyasar mantan Wali Kota Solo tersebut.

Profil Ir. Kasmudjo, Dosen Pembimbing Akademik Jokowi Terseret Isu Ijazah Palsu

May 14, 2025
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memaparkan 100 perubahan dalam 100 Hari Kerjanya di Fisipol UGM, Selasa (13/5/2025)

Pemimpin Mendengar: Wali Kota Yogyakarta Serap Aspirasi dan Paparkan 100 Perubahan

May 13, 2025
UGM satu diantara perguruan tinggi di Jogja yang menyediakan jurusan ilmu politik

Digugat Terkait Ijazah Jokowi, UGM: Kami akan Kooperatif

May 13, 2025
Next Post
Penampakan bus pengangkut jamaah umrah yang kecelakaan di jalur Madinah-Makkah. Satu keluarga asal Semarang meninggal dunia

Satu Keluarga Asal Semarang yang Tewas Akibat Laka Madinah Berniat Rayakan Lebaran di Tanah Suci

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025
Pengajian akbar API Armageddon

Dihadiri Ribuan Jamaah, Pengajian Akbar Yayasan API Armageddon Berlangsung Meriah

February 18, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.