• Tentang Kami
Saturday, May 24, 2025
populi.id
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO
No Result
View All Result
populi.id
No Result
View All Result
Home headline

Politik Etis: Pengertian, Latar Belakang, Program, dan Dampak

Politik Etis dalam bahasa Belanda disebut Ethische Politiek. Ini merupakan kebijakan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1901 buntut panjang dari kebijakan tanam paksa

byGalih Priatmojo
April 4, 2025
in headline, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ilustrasi politik etis

Ilustrasi politik etis. [pexels/Charlie Solorzano]

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare via WhatsApp

YOGYAKARTA, POPULI.ID – Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terdapat sebuah kebijakan yang cukup kontroversial, tapi memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan pendidikan di Indonesia.

Kebijakan tersebut dikenal dengan nama Politik Etis atau Politik Balas Budi. Diberlakukan pemerintah kolonial Belanda dan banyak merugikan masyarakat pribumi, Politik Etis mengawali sejarah pergerakan nasional pada zaman penjajahan Belanda.

BERITA MENARIK LAINNYA

Apa Itu Politik Belah Bambu? Intip Jejaknya di Indonesia

Pengertian Politik Etis

Politik Etis dalam bahasa Belanda disebut Ethische Politiek. Ini merupakan kebijakan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1901 buntut panjang dari kebijakan tanam paksa atau cultuurstelsel.

Secara sederhana, Politik Etis dapat diartikan sebagai kebijakan balas budi untuk mengganti kerugian masyarakat Indonesia saat itu atas eksploitasi yang dilakukan pemerintahan kolonial Belanda melalui sistem tanam paksa.

Latar Belakang Politik Etis

Politik Etis muncul setelah adanya kritik dari sejumlah politikus hingga intelektual Belanda yang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kondisi masyarakat pribumi yang terbelakang dan menderita akibat kebijakan kolonial yang eksploitatif.

Tokoh seperti Conrad Theodore van Deventer melalui esainya Een Eereschuld  yang dimuat di majalah De Gids, menjadi salah satu pemicu utama. Ia menekankan bahwa Belanda memiliki utang budi kepada Hindia Belanda yang harus dibayar.

Dengan adanya kritik dari para politikus dan intelektual tersebut, akhirnya pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis sebagai bentuk balas budi untuk masyarakat pribumi.

Tujuan dari Politik Etis ini adalah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat pribumi selama masa pendudukan pemerintahan kolonial Belanda, desentralisasi politik, dan efisiensi.

Isi Kebijakan Politik Etis

Politik Etis diresmikan oleh Ratu Wilhelmina pada pidato pembukaan parlemen Belanda tahun 1901. Kebijakan ini memiliki tiga pilar utama yang dikenal dengan istilah Trias Van Deventer. Ketiga pilar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Irigasi atau pengairan, yakni usaha perbaikan dan pembangunan sistem pengairan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di Jawa.
2. Edukasi atau pendidikan, yakni upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pribumi melalui penyelenggaraan pendidikan formal.
3. Emigrasi atau perpindahan penduduk, yakni program pemindahan penduduk dari daerah padat penduduk seperti Jawa ke daerah lain yang lebih jarang penduduknya.

Implementasi Politik Etis di Indonesia

Implementasi Politik Etis di Indonesia memberikan dampak yang beragam. Berikut adalah beberapa contoh konkretnya.

1. Irigasi: pembangunan jaringan irigasi besar seperti Waduk Jatiluhur, irigasi di daerah Cirebon, dan sistem pengairan di berbagai wilayah pertanian di Jawa, dan perbaikan saluran-saluran irigasi yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi pengairan.
2. Edukasi: pendirian sekolah-sekolah untuk kaum pribumi meliputi Sekolah Rakyat (SR), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Algemeene Middelbare School (AMS), Sekolah Teknik, Sekolah Pertanian, Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS), dan masih banyak lagi.
3. Emigrasi: Program kolonisasi atau transmigrasi penduduk dari Jawa ke daerah-daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Contohnya adalah pembukaan lahan pertanian di Sumatera Timur.

Dampak Politik Etis

Dampak positif dari kebijakan Politik Etis meliputi kemajuan di bidang pendidikan, peningkatan infrastruktur pertanian, pengembangan infrastruktur, dan mulai munculnya rasa nasionalisme.

Sementara itu, dampak negatif Politik Etis mencakup implementasi yang kurang merata, adanya tujuan terselubung, diskriminasi dalam pendidikan bagi masyarakat pribumi kalangan bawah, eksploitasi tenaga kerja di proyek irigasi, serta timbulnya masalah sosial dan konflik antara penduduk asli dan pendatang yang beremigrasi.

Akhir Politik Etis

Politik Etis secara bertahap mulai ditinggalkan sekitar tahun 1914. Ketika itu, banyak masyarakat pribumi yang mulai bergerak dan mengkritik kebijakan ini yang dinilai gagal di akhir tahun Perang Dunia I.

Tags: balas budikolonialpenjajahanpolitik etistanam paksa

Related Posts

ilustrasi politik belah bambu

Apa Itu Politik Belah Bambu? Intip Jejaknya di Indonesia

April 5, 2025
Next Post
Ilustrasi tenggelam

Tiga Wisatawan Tenggelam di Pantai Parangtritis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

TERPOPULER

Para ojol dari berbagai aplikasi menggelar aksi di kawasan Titik Nol Kilometer bertajuk Kebangkitan Transportasi Online, Selasa (20/5/2025).

Aksi Ojol Turun ke Jalan Direspons, Sekda DIY Sambut Aspirasi Soal Regulasi dan Kesejahteraan

May 21, 2025
poster penolakan iklan minuman keras yang diproduksi cap orang tua bermerek Kaliurang

Warga Lereng Merapi Protes, Tolak Nama “Kaliurang” Jadi Cap Miras

April 21, 2025
Hasto Karyantoro (duduk tengah) bersama perwakilan pemuda dari 17 kapanewon dsaat mengikuti kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan, 16–17 April 2025, di Joglo Donowarih.

Hasto Karyantoro Ajak Pemuda Sleman Sadar Peran dalam Pembangunan Daerah

April 17, 2025
Ketua DPRD Sleman Y. Gustan Ganda berfoto bersama jajaran pimpinan media populi.id, Senin (17/3/2025). [Dok. populi.id]

Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda Ajak Populi.id Optimalkan Branding Wakil Rakyat

March 17, 2025
Foto bersama tim Sleman United (hitam) dan Vosda Kebumen (putih biru) usai berlaga di GOR Baratan, Pakem, Sleman, Jumat (14/3/2025) petang.

Menangi Laga Persahabatan, Vosda Kebumen Akui Kesulitan Hadapi Sleman United

March 15, 2025

Subscribe

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Copyright ©2025 | populi.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • GLOBAL
    • NASIONAL
    • POLITAINMENT
  • SLEMAN
  • BANTUL
  • KOTA YOGYAKARTA
  • KULON PROGO
  • GUNUNGKIDUL
  • JATENG
    • KEDU
    • SOLO RAYA
  • BISNIS
  • UMKM
  • SIKAP
  • PSS SLEMAN
  • URBAN
    • SPORT
      • LIGA
    • CENDEKIA
    • KESEHATAN
    • KULTUR
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • TEKNO

Copyright ©2025. populi.id - All Right Reserved.