Profil Ketua DPRD Kulon Progo Aris Syarifuddin

Aris Syarifuddin lahir dan besar di Kulon Progo. Ia tumbuh dari keluarga sederhana. Sejak remaja, sosok yang akrab disapa Celung ini aktif dalam kegiatan masjid.

KULON PROGO, POPULI.ID – Aris Syarifuddin merupakan figur penting dalam pemerintahan Kabupaten Kulon Progo. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulon Progo periode 2024-2029.

Lantas, seperti apa profil Aris Syarifuddin?

BERITA MENARIK LAINNYA

Kulon Progo Disiapkan Jadi Embarkasi Haji, PHRI DIY Siapkan 60 Hotel dan 75 Restoran

Buka Gelaran Pemilos 2025, Ambar Purwoko: Harapannya Ada Tokoh Nasional dari Kulon Progo

Profil Aris Syarifuddin

Aris Syarifuddin lahir dan besar di Kulon Progo. Ia tumbuh dari keluarga sederhana. Sejak remaja, sosok yang akrab disapa Celung ini aktif dalam kegiatan masjid. Hal ini tak lepas dari latar belakang keluarganya yang tak jauh dari kehidupan santri.

Aris Syarifuddin pernah mengemban amanah sebagai lurah di Kalurahan Ngestiharjo saat usia 25 tahun. Ia terhitung mengemban jabatan lurah pada periode 2002-2013. Pada masa itu, ia tercatat sebagai lurah termuda se-DIY dan Indonesia.

Pengalaman selama menjadi lurah di Kalurahan Ngestiharjo menjadi bekal berharga bagi pria 49 tahun itu untuk memahami dinamika masyarakat dan pemerintahan di tingkat akar rumput, sebelum akhirnya kini menjabat sebagai ketua DPRD Kulon Progo.

Karier politik Aris Syarifuddin dimulai ketika ia bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia kemudian terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo selama dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024. Lalu pada 2024-2029, ia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai ketua DPRD Kulon Progo.

Sebagai ketua DPRD Kulon Progo, Aris Syarifuddin berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan sarana prasarana pertanian, perbaikan infrastruktur jalan dan saluran irigasi maupun drainase.

Alumnus MAN Negeri Wates 2 ini dikenal sebagai sosok yang merakyat dan dekat dengan masyarakat. Ia aktif turun ke lapangan untuk berdialog dan mendengarkan keluhan warga. Gaya kepemimpinannya yang terbuka dan responsif menjadikannya figur yang disegani dan dihormati.

Penulis: Rahmadita Widyasari