SLEMAN, POPULI.ID – Dalam suasana kompetisi yang makin sengit, pelatih kepala PSS Sleman, Pieter Huistra tak tinggal diam dalam menghadapi enam pertandingan penting ke depan yang akan menjadi ujian bagi PSS.
Salah satu laga krusial yang menjadi sorotan adalah menghadapi Dewa United FC—tim dengan lini serang cepat dan transisi menyerang yang tajam.
“Karena saat ini kami hanya memiliki sedikit pemain, Kami harus seefektif mungkin dengan pemain yang kami miliki. Sebelas pemain bagus tidak selalu menjadi tim terbaik. Tentu saja akan lebih baik jika memiliki pemain bagus. Namun, ini tentang tim terbaik. Jadi, kami mencoba untuk membuat tim terbaik. Secara defensif, tim terbaik yang juga dapat mencetak gol. Itulah tugas saya. Dan itulah yang akan saya coba lakukan sampai akhir,” terangnya seperti dilansir dari laman resmi PSS Sleman, Minggu (13/4/2025).
Fokus utama PSS tentu saja akan tertuju pada pertandingan melawan Dewa United FC pada pekan lanjutan BRI Liga 1-2024/25, pada hari Kamis (17/4/2025) mendatang yang bakal berlangsung di Stadion Maguwoharjo Sleman.
“Tim ini akan menjadi lebih baik karena kami bermain pertama kali musim ini di Stadion Maguwoharjo. Saya berharap banyak suporter yang datang. Mereka selalu memberi dukungan untuk Sleman. Jadi itu pasti akan sangat membantu,” ungkapnya.
Coach Pieter juga berbagi cerita mengenai masalah yang dihadapi Laskar Sembada selama ini ketika masih bertanding menggunakan tiga stadion berbeda. Hal tersebut menjadi masalah bagi timnya yang harus bermain menjadi tim musafir.
“Bayangkan sepanjang musim, setiap pertandingan yang kami mainkan seperti pertandingan tandang. Bahkan jika kami bermain di kandang, kami bermain tandang. Itu sangat membebani para pemain. Itu sangat membebani kami dalam mengatur semua perjalanan ini. Indonesia bukanlah negara yang mudah untuk dikunjungi. Jaraknya sangat jauh. Itu sangat merugikan. Dan tentu saja, poin yang kami dapatkan di awal musim juga tidak membantu,” ujarnya.
Sementara itu melihat papan klasemen saat ini, PSS berada di dasar klasemen usai mengalami hasil kekalahan dari PSBS Biak. Situasi berat ini pun tidak membuat Coach Pieter harus mengangkat bendera putih. Ia pun percaya bahwa perjuangan masih panjang dan ada harapan untuk bertahan di Liga 1 musim depan.
“Kami masih memiliki enam pertandingan dan jarak poin antar tim masih berdekatan. Jadi saya tidak akan pernah menyerah sebelum ayam jantan berkokok. Kami akan terus berjuang sampai akhir. Itu hal yang baik, dan hal yang saya lihat hari ini di dalam tubuh tim PSS,” tuturnya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini menyebutkan bahwa para pemainnya masih memiliki motivasi tinggi dan kuat untuk terus berjuang hingga akhir kompetisi demi bertahannya PSS di Liga 1 musim depan. Hal tersebut terihat nyata di pertandingan kontra PSBS.
“Kami terus berjuang. Bahkan saat kedudukan imbang 1-1, kami terus berjuang. Dan tentu saja, orang-orang merasa lelah, tetapi itu wajar. Dan bahkan setelah 2-1, kami mencoba, kami terus berjuang. Itu yang terpenting bagi saya. Maka saya tidak bisa menyalahkan siapa pun. Jika mereka menyerah, maka saya marah. Tetapi teruslah berjuang. Itu saja yang dapat kami lakukan saat ini,” pungkas Coach Pieter.
Tak Putus Harapan
Kekalahan kembali menimpa PSS Sleman usai menjalani pertandingan tandang kontra PSBS Biak pada pekan lanjutan kompetisi BRI Liga 1-2024/25 dengan skor tipis 2-1.
Pertandingan yang sempat diwarnai kontrovesi keputusan wasit yang tidak memberikan tendangan penalti kepada Laskar Sembada setelah penyerang PSS, Nicolao Cardoso dilanggar keras penjaga gawang tuan rumah di dalam kotak 16.
Laga ini berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/4/2025) sore waktu setempat.
“Mengenai insiden saya jatuh di kotak penalti lawan, itu murni dan saya tidak berbohong. Saya duduk di sini untuk mengatakan bahwa penjaga gawang lawan jelas-jelas menyenggol kaki saya, itu jelas penalti. Hal itu sangat saya sesalkan sebagai pemain, wasit tidak memberikan kami penalti atas hal itu,” urai Nicolao Cardoso di sesi wawancara pasca pertandingan di Ruang Media Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/4/2025) sore.
Mengenai jalannya pertandingan, pemain asal Italia ini memberikan penilaian kinerja skuat Laskar Sembada baik di babak pertama maupun babak kedua. Menurutnya, ada hal yang perlu di lanjutkan serta ada beberapa hal yang diakuinya membuat PSS kembali mengalami kekalahan.
“Seperti yang dikatakan pelatih, kami mengawali pertandingan dengan baik. Tugas kami menjalankan pertandingan dengan sedikit bertahan, mencoba menutup ruang transisi permainan. Hal itu kami lakukan karena kekuatan PSBS Biak pada serangan balik. Kami menjalani pertandingan hari ini dengan kekuatan penuh dan berhasil dengan baik di babak pertama. Namun di babak kedua kami lebih banyak mengalami kekalahan ketika terjadi perebutan bola,” terangnya.
Kekalahan ini tentu saja membuat PSS masih belum terangkat dari dasar klasemen.
Menanggapi hal ini, Nico menyebutkan hasil buruk ini tidak membuat dirinya dan rekan berputus harapan.
“Situasi seperti ini tentu saja menjadi motivasi kami untuk bermain dengan sepenuh hati untuk harga diri, pendukung kami dan kota ini. Kami akan terus memperjuangkan itu meskipun kesempatan tersebut tinggal satu persen. Saya pastikan kami akan berupaya untuk hal tersebut,” pungkasnya.