SLEMAN, POPULI.ID – Blusheep Entertainment bersama Wokcop Pictures menggelar tasyakuran syuting film berjudul Jejak Pahit Si Kembang Gula di Sleman City Hall, Selasa (15/4/2025).
Film yang bakal menjalani proses syuting mulai 16 April hingga 3 Mei 2025 tersebut digadang-gadang tidak hanya rilis sebagai hiburan, tetapi juga jadi media untuk mengajak merenung dan bertindak melawan narkoba.
Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh para aktor dan kru film, tetapi juga oleh Kepala BNN Provinsi DIY, Brigjen Pol. Andi Fairan, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Warsito.
Film yang akan segera dirilis ini mengangkat isu peredaran narkoba dengan sentuhan drama petualangan remaja yang menyentuh hati.
Produser kreatif film Jejak Pahit Si Kembang Gula, Andri Putra, meyakini bahwa film tersebut dapat menjadi jembatan dalam menyampaikan nilai-nilai moral dan sosial bangsa.
Tak hanya itu, penulis skenario Dedey Natalia juga mengungkapkan harapannya agar film tersebut dapat meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton.
“Ini sangat penting bagi saya. Sebagai penulis, saya berharap semoga film Jejak Pahit Si Kembang Gula ini bisa meninggalkan jejak manis seperti permen, terutama di hati penonton,” ungkap Dedey Natalia.
Pernyataan serupa juga disampaikan aktor Bukie R. Mansyur, yang mengatakan bahwa film Jejak Pahit Si Kembang Gula bukan sekadar ajang berakting, tetapi juga upaya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi DIY, Brigjen Pol. Andi Fairan, menyatakan dukungannya terhadap pembuatan film tersebut.
Melalui film Jejak Pahit Si Kembang Gula, Andi berharap dapat meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba sekaligus memperkuat nilai-nilai positif.
“Saya, atas nama pimpinan dan jajaran Badan Narkotika Nasional, terutama di Provinsi Yogyakarta, mendukung film ini yang mengangkat tema anak-anak, pendidikan, dan bahaya narkoba,” jelasnya.
Satu diantara pemeran film, Bukie B. Mansyur mengungkapkan ketika pertama kali ditawari peran sebagai Pak Wira, ia mengaku langsung tertarik.
“saya langsung tertarik. Karakter ini sangat dalam secara emosional dan menjadi tantangan baru bagi saya, terutama karena ini pertama kali saya banyak berinteraksi dengan aktor-aktor anak. Saya merasa peran ini punya kedekatan emosional yang kuat dengan banyak orang. Kita semua punya kenangan tentang guru yang membekas di hati kita. Film ini bukan hanya soal akting, tapi pengalaman yang membuka cara pandang saya terhadap keluarga, hubungan antarmanusia, dan kota Yogyakarta yang menyimpan banyak makna,” ungkapnya.
Komedian senior Unang Bagito pun mengungkapkan hal yang serupa. Ia menilai film tersebut memiliki cerita berbeda dan unik.
“Saya sangat antusias ketika dipercaya memerankan Pak Kades. Setelah membaca naskahnya, saya sadar ini adalah cerita yang berbeda dan unik. Saya berharap film ini sukses dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Mari bersama-sama kita doakan agar proses produksi Jejak Pahit Si Kembang Gula berjalan lancar dan dapat segera hadir di layar lebar, menyapa penonton Indonesia dari berbagai generasi,” tukasnya.
Penulis: Olyvia Cahaya
PERTAMAX