YOGYAKARTA, POPULI.ID – Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas memiliki lima anak perempuan. Anak keempatnya diberi nama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu.
Asma timur wanita kelahiran 24 Desember 1928 itu adalah Gusti Raden Ajeng Nurabra Juwita. Menariknya, GKR Hayu memiliki ketertarikan di dunia teknologi sejak kecil.
GKR Hayu gemar bermain lego, puzzle dan video game. Dari sanalah, minatnya terus diasah. Kedua orang tua mendukungnya untuk belajar komputer dan memperdalam ilmu lewat pendidikannya.
Pendidikan
Tak kalah dari saudari-saudarinya, GKR Hayu memiliki jejak pendidikan yang mentereng.
GKR Hayu menempuh pendidikan di SD Marsudirini Yogyakarta. Setelah lulus, ia melanjutkan ke SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
Ia lantas pindah Brisbane Adventist College, Australia. Seusai lulus, GKR Hayu kembali ke kota tercinta dengan bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Di tengah masa pendidikannya, GKR Hayu kembali abroad ke International School of Singapore.
Kecintaannya akan dunia teknologi, membuat GKR Hayu memutuskan kuliah di Stevens Institute of Technology, Amerika Serikat setelah lulus SMA. Ia mengambil jurusan Computer Science.
Namun GKR Hayu kemudian pindah haluan ke jurusan Information System Manegement di Bournemouth University, Inggris. Alasannya saat itu karena kurang menguasai bidang pemrograman, sehingga lebih memilih konsentrasi lain.
GKR Hayu mengumpulkan pengalaman dengan bekerja sebelum meneruskan pendidikan ke jejang lebih tinggi. Barulah pada 2014, ia kuliah S2 double Concentration Information Technology & Management Systems di Fordham University, New York, setelah mendapat beasiswa LPDP.
Karier
Wanita yang pernah meraih juara sepatu roda ini tingkat nasional ini, sempat magang di Microsoft Indonesia sebelum meraih gelar sarjana.
Kariernya tak lepas dari dunia teknologi dan digital. Selepas lulus kuliah, ia sempat bekerja sebagai Project Manager PT Aprisma Indonesia.
Kemudian, ia menjadi Game Produser di perusahaan Gameloft Indonesia. Pekerjaan ini dilakoninya selama setengah tahun.
GKR Hayu juga anggota Dewan Pengurus UNESCO MGIEP. Jabatan itu sejalan dengan tugasnya sebagai Kepala dan Penghageng Tepas Tandha Yekti (TTY), sebuah divisi di Keraton Yogyakarta yang bertanggung jawab mengurus segala hal yang berkaitan media dan dokumentasi.
Berbekal kecintaan dan pengalamannya, GHR Hayu mendapatkan tanggung jawab untuk mengelola TTY sejak 2012.
Keluarga
Pada 22 Oktober 2013, GKR Hayu dipersuntig oleh Angger Pribadi Wibowo yang kemudian bergelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro pada 22 Oktober 2013. Pernikahan keduanya digelar meriah selama tiga hari berturut-turut dengan serangkaian prosesi adat.
GKR Hayu dan suami tercinta sejatinya sudah saling mengenal sejak zaman SMA. Mereka berpacaran selama 10 tahun sebelum memutuskan menikah.
Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai anak laki-laki bernama Raden Mas Manteyyo Kuncoro Suryonegoro (RM Suryo) yang lahir pada 18 Agustus 2019.