SLEMAN, POPULI.ID – Bupati Sleman Harda Kiswaya baru saja dinobatkan sebagai abdi dalem Kraton Yogyakarta. Harda resmi menyandang gelar KMT H Pangarsohadiprojo.
Pengukuhan gelar baru Harda ini dilaksanakan pada Selasa (22/04/2025), dalam upacara wisuda abdi dalem kraton yang berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan.
Upacara tersebut diikuti 276 orang, termasuk Harda Kiswaya. Sebelum diwisuda, calon abdi dalem telah mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Secara keseluruhan, peserta upacara terdiri dari 196 orang Abdi Dalem Reh Punokawan dan 80 Abdi Dalem Reh Keprajan.
Gelar sebagai abdi dalem tentunya memiliki makna mendalam bagi penerimanya.
Harda Kiswaya memaknai gelar KMT H Pangarsohadiprojo, sebagai amanah untuk menjadi pemimpin sekaligus pelayan masyarakat yang baik dan bijaksana.
Lalu apa saja tugas dan fungsi abdi dalem sesungguhnya. Sebagaimana yang dihimpun Populi.id berikut ini penjelasannya.
Sesuai namanya, abdi dalem Kraton Yogyakarta ialah orang yang mengabdikan diri untuk keluarga kerajaan atau keraton yang dipimpin oleh sultan.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh abdi dalem berkaitan dengan budaya dan adat istiadat kraton.
Tidak hanya mendukung segala aktivitas di kraton, abdi dalem juga mendapat tanggung jawab untuk menjadi contoh bagi masyarakat secara luas dengan berperilaku dan bertutur sesuai unggah-ungguh.
Menilik sejarahnya, keberadaan abdi dalem dimulai sejak berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada 1755.
Mulanya, abdi dalem ditugaskan menjadi pelaksana operasional dalam organisasi kraton, sehingga terlibat menjalankan roda pemerintahan.
Meski berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, semua abdi dalem memiliki kedudukan yang setara.
Dalam menjalankan tugasnya, abdi menganut falsafah jiwa ksatriya yakni laku nyawiji (fokus dan selalu berserah kepada Tuhan), greget (semangat dan penuh penghayatan), sengguh (percaya diri), dan ora mingkuh (pantang mundur menghadapi ujian dan hambatan).
Secara lebih detail, abdi dalem memiliki sejumlah tugas di antaranya: menjadi pelayan keraton, mengelola sumber daya kraton, melestarikan tradisi dan budaya, menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar serta menjadi penghubung masyarakat dengan kraton.
Di Kraton Yogyakarta, abdi dalem terbagi menjadi dua yakni Punakawan dan Keprajan.
Keduanya sama-sama bertugas untuk mengabdi kepada keraton, pembedanya terletak pada upah atau yang disebut kekucah.
Abdi Dalem Punakawan berasal dari kalangan masyarakat umum. Abdi dalem kategori ini dibagi menjadi dua yakni Abdi Dalem Tepas yang bertugas setiap hari di kraton, sedangkan Abdi Dalem Caos bekerja untuk periode tertentu, biasanya sepuluh hari sekali datang ke kraton.
Pekerjaan Abdi Dalem Punakawan berada di dalam kraton. Mereka pun mendapat kekucah dan honor dari dana istimewa sesuai dengan pangkatnya.
Sementara itu, Abdi Dalem Keprajan tidak mendapatkan kekucah lantaran telah memiliki gaji dari pemerintah.
Umumnya, abdi dalem ini berasal dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI hingga Polri baik yang masih aktif maupun sudah pensiun, termasuk bupati atau wali kota yang didapuk menjadi abdi dalem.